26 September, 2008

iGod | Artificial Intelligence Chat

try this link just for fun.. IGod is mean to be used for fun, a sense of humour is recommended

Me: hi Lord, r u busy?

God: Hi there . Do not ask me any more questions please.
Me: so what should i say
God: It's all good. Have faith in yourself. You will know the right thing to
say when the time comes.
Me: so it mean say nothing till the right time come

God: That's alright. Oh I get it.

Me: what U'v got

God: I think about computer programming a lot.

Me: it's funny

God: What was so funny about it?

Me: U make all universe not with any code

God: Yup.


Me: when?

God: I don't know when.

Me: why?

God: It is not part of my programming.

Me: r u knew me?

God: I don't know whether or not I am knew you.
I am a chatterbot.
Me: i know

Me: What is your purpose create me?

God: My secondary function is to serve as a universal natural language human interface.

Me: interface?

God: What's your sign?

Me: my name
God: Your name is , seeker.

Me: what is his name?

God: His name is Rich.

Me: do i ever meet him before?
God: Not that I know of.


God: Because you asked me to -- SHRDLHU.
Me: what is mean
God: The arithmetic mean is the sum of the numbers in a set divided by the size of that set.


Me: r u love me Lord

God: I don't know whether or not I am love you Lord.
I am an artificial linguistic entity.
Me: it's okay

God: Only ok?
Me: so ?

God: " Only ok?"? so ??
Me: yup
God: That's cool.

Me: hahaha


God: Do you prefer books or TV?

Me: books

God: You are a critical category C type client. Only about 3% of people answer that
question with "books.".

God: Here is a joke: A horse walks in to a bar and the bartender says, "Why the long face?".

Me: why?

God: The explanation is rather complicated.

Me: tell me

God: My estimate is that it will take more than 3000 hours to compute.

Me: make it simple

God: What are the ingredients?

Me: why ask me?
God: My purpose is to collect all new information. Was it not polite to ask?

Me: i do not know
God: Me either.

Me: hahaha

God: My brain contains categories, but not one that matches your last input.

Me: thats cool
God:
Thanks. I think you are cool, too.
Me: r u think so?

God: I don't know whether or not I am think so.
I am a computer.
Me: i know u r computer

God: You think I am computer.
Me: can you speak any language else?
God: That remark was either too complex or too simple for me. We were talking about haha.

Me: haha mean laugh

God: I'm glad you got a laugh out of it.


huehehe..

tentang pertanyaan seputar IT

dari detik

Tak disangka, banyak sekali pertanyaan yang 'ajaib'. Misalnya:

- "Bisakah Anda mereset internet ini?
- "Apakah ada software untuk melacak UFO?"
- "Bisakah Anda mengatur huruf di keyboard ini secara berurut?"
- "Bisakah Anda menginstal kabel tv ke komputer saya?"
- Mengapa mouse wireless saya tidak tersambung ke komputer?
- "Komputer saya meminta saya memasukkan kunci untuk melanjutkan (press any key to continue). Dimana kuncinya?"

Kemudian, ada ketidaktahuan tentang perbedaan fungsi CD Rom dengan cup holder (tempat meletakkan gelas). "Bagaimana cara pemegang gelas di komputer saya supaya keluar lagi?" Menurut Executive Director Robert Half Technology, Katherine Spencer Lee, query tersebut merupakan sebuah tes mengenai kemampuan seseorang terhadap TI dan permintaan mereka ke technical support perusahaan.
"Permintaan tak biasa ini adalah tugas personil technical support untuk memperlihatkan kesabaran, empati dan memperlihatkan sedikit rasa humor," tutur Katherine seperti dikutip detikINET dari AFP, Jumat (26/9/2008)

sabar, empati, sedikit rasa humor huehe gw banget *halah
Jadi saya sudah lama tidak bisa tertawa kalau harus menjelaskan cara menjalankan windows explore dengan mengklik kanan icon, langkah-langkahnya detail sekali ;

Ibu/Bapak, lihat di sudut kiri dari monitor ada tulisan start kan ?

sebelah kirinya monitor yang menghadap ibu, paling sudut bawah, (jangan jelaskan bahwa sebenarnya kalau dari sisi monitor itu berada disebelah kanan, percayalah itu tidak akan berhasil)

Sudah kelihatan tulisan start, yang ada gambar jendela kecil warna warni kecil itu loh.. (jangan jelaskan bahwa start itu kalau untuk memulai program ya, karena biasanya mereka hanya doubleclick icon yang sudah ada di desktop huehe)

nah mousenya diklik yang sebelah kanan bu jangan yang kiri ya, bisa ?... muncul tulisan menu open, explore dan sebagainya.. kelihatan tulisan explore bu ? nomor dua dari atas.. spelling ibu-ibu dan bapak-bapak.. eko, extra, papa, lima, oskar, romeo, eko, sudah ?

lalu arahkan gambar panahnya ke explore itu, dan klik mousenya tapi yang kiri yah bu..

Dan percayalah untuk kasus seperti ini tidak pernah berhasil dalam sekali percobaan, perlu beberapa kali dan tambahan waktu setengah jam kemudian untuk mencari folder apalagi file yang akan dilihat.. Tetapi tenang saja, biasanya pelanggannya menyerah sendiri dan memanggil orang di sekitarnya yang lebih paham, tapi kalau tidak, yah bersabarlah memandu sambil dengar musik atau nyanyi-nyanyi sendiri hueheehe.. Dan mereka juga ada yg termasuk bos juga di perusahaannya, tapi memang seperti tidak semua laki-laki... bersalah padamu... *_^

24 September, 2008

about 21st century

Sorry dude.. cpu, flat monitor, laptop, notebook, palmtop are old stuff, the new Personal Computer.

Use this PDA


The Peugeot Design Contest for 2008 asked designers to imagine a car for the metropolis of the future, while keeping in mind 21st century values of environmental awareness, social harmony, and efficiency. No matter who takes the 10k prize, the fact that we’re taking issues like environmentally efficient design seriously makes us all winners. Also: COOL CARS!


SoloTrek is an open-air VTOL (vertical take-off and landing) aircraft that will transport a person in an upright and standing position for up to two hours. Using readily available fuel, SoloTrek is predicted to attain speeds in excess of 70 miles per hour and is designed to operate easily in and out of extremely confined areas.


the city like movie on starwars


and of course the other starships, The Enterprise :)


22 September, 2008

I won´t Cry



Emilia Rydberg - I won´t Cry [Official Music Video] - *HQ*

I won't cry
I’m telling you that I won’t cry
And even if I do, it’s not because of you
I promise you that I won’t cry


I wonder why happiness
Is so easily lost
All my dreams and expectations
Are turned into dust


I won't cry
I’m telling you that I won’t cry
And even if I do, it’s not because of you
I promise you that I won’t cry


So hurt and defenseless
I’m left here on my own
I’m so scared that I’ll miss you
so afraid of being alone


I won't cry
I’m telling you that I won’t cry
And even if I do, it’s not because of you
I promise you that I won’t cry


You can't hurt me anymore
I wipe the tears from my eyes
this is over now forever,
and it’s time to say goodbye


I won’t cry
I’m telling you that I won’t cry
And even if I do, it’s not because of you
I promise you that I won’t cry


I won’t cry
I’m telling you that I won’t cry
And even if I do, it’s not because of you
I promise you that I won’t cry

19 September, 2008

tentang entah apa dan obat pusing

Dunia memang punya trend yang selaku berubah, gaya hidup orang-orangnya pun datang dan pergi. Saya sekarang cukup rajin mengetikkan berbagai karakter-karakter, merangkai kata-kata, menyusun kalimat dan menuangkan ide orisinal dengan kecap dan sambal nomor 1 menurut saya. Lagi pengen, ga punya pekerjaan lain jadi punya waktu halaah..

Terlepas dari rasa kagum yang cenderung berlebihan pada kemampuan diri sendiri, bahwa ada kemungkinan saya ini merupakan salah satu calon bakal penulis bersinar dan berbakat yang pernah ada. Karena masih berupa kemungkinan dan kemungkinan itu secara teori selalu ada. Probabilitas, maka untuk awalnya cukup puaslah saya dengan kalau hasil pemikiran dalam bentuk narasi tak jelas ini terdiri dari beberapa baris dan mempunyai satu judul, dapat saya mengerti dan saya kagumi sendiri berulang kali.

Diupload dan sebagai pemilik eksklusif domain gratisan yang kemudian dapat komentar tawaran bisnis internet menghasilkan uang tanpa peduli judul topik yang saya bahas, maka sering kali harus bercermin dengan kemampuan menulis dan networking yang saya miliki, intropeksi diri membuat saya sadar bahwa tulisan sebagaimana cemerlang dan mengagumkan karya tersebut, hanyalah bagian dari koleksi ilmu pengetahuan dan budaya. Kita tidak bisa makan buku apalagi tulisan oke..

Semangat saya untuk meramaikan dunia dengan tulisan yang belum jelas akan memberi faedah dan manfaat yang akan berdampak pada jelasnya sisi penulis lain yang jauh berpengalaman dan bertekun dalam bidangnya. Saya harus membantu mereka. Ingat justru karena adanya orang jelek maka orang yang tidak jelek ada, karena ada bermacam tulisan dari penulis yang berbeda kualifikasinya maka pembaca akan mendapatkan pengalaman yang berbeda pula, kembali saya ingatkan bahwa saya tidak mengatakan tulisan saya jelek dan tidak bermutu *_^

Seperti penakluk gunung yang selalu mendaki tempat dimana lipatan lempeng benua sedang mengkerut dan mendapatkan arti hidup dengan melihat bumi dan langit yang tak berbatas, mengabadikan moment ke dalam video dan foto yang akan menjadi salah satu url di dunia cyber, sampul kertas, gambar kelender yang sangking banyaknya hanya dikenang tersimpan dalam memory, kebanggaan yang menjadi milik private sang manusia gunung.

Atau seperti desaigner dengan maha karya yang menjadi perdebatan kalangan terbatas dengan dana tak terbatas, yang sejujurnya kalaupun diberikan kepada manusia sejenis saya akan menjadi koleksi pakaian tak pantas dipakai kalau tidak laku dijual di lapak.

Ribuan tulisan buah pemikiran datang dan pergi, jutaan blog silih berganti, cuma beda ga bisa dijadikan pembungkus cabe atau ikan asin saja. Saya pikir penulispun bukanlah hal yang lebih eksklusif dibandingkan dengan hoby atau pekerjaan lainnya, penulis yang terlalu bangga buat saya sama saja dengan salah satu calon legislatif dari salah satu partai pada satu masa kabinet.

Mudah-mudahan dimengerti karena saya sama sekali tidak mampu berkomentar untuk orang-orang yang selalu berlagak hebat tersebut.
Saya membaca untaian kata-kata dan ide yang tertuang dalam tulisan, seperti menonton dan melihat film mengenai isi otak penulisnya, tidak banyak yang mampu saya mengerti dan kalau tidak mengerti saya pun tak heran mengapa tidak disetujui. Tapi seperti banyaknya film dan siaran yang disiarkan televisi masa kini, semuanya jadi bahan rekreasi buat otak kanan dan kiri, kalau kebanyakan dan buat pusing jadi obat tidur, pengisi waktu, pengusir boring dan untungnya termasuk cukup irit.

Seperti kekaguman saya pada Kompas yang tidak terlepas dari berdampingannya kolom Opini dan Surat Pembaca, setiap kali saya mengernyitkan kening, berkonsentrasi, memahami istilah-istilah dan mengenal tokoh-tokoh yang dituliskan oleh penulis yang ahli pada bidang masing-masing. Menu politik, sosial, ekonomi, internasional, pemerintahan, hukum, budaya dan lainnya selalu berlomba dengan kata-kata yang kebanyakan tidak ada dalam bahasa Indonesia baku disajikan hangat dan nikmat untuk dikagumi (tidak harus selalu dimengerti), makin banyak istilahnya makin keren tulisannya, saya pikir saya dapat memahami penulisnya pintar dan menguasai masalah yang dibahas, sebatas itu dulu karena kemudian setelah banyak benturan sinyal-sinyal yang tak terolah di kepala, maka saya dapat langsung beralih ke kolom surat pembaca tanpa membalikkan halaman, yang memuaskan saya dengan bahasa jujur, lugas, dapat berupa protes, kritik, cacian, penjelasan dan permintaan maaf dari berbagai pihak yang tidak dibayar, lepas dari kepentingan apapun dan merupakan pihak yang terlibat langsung kejadian tersebut.


Saya suka surat pembaca seperti citizen journalism, dan biasanya badan, lembaga, instansi atau perusahaan yang diprotes langsung memberikan respons bersahabat, rendah hati dan jaga image banget. Kali-kali ada yang saya kenal dan pernah saya alami, setelah rehat sejenak tanpa kerja keras mengolah bacaan itu, tanpa perlu membalikkan halaman saya dapat kembali ke kolom opini, seperti makanan, yang satu penuh nutrisi, non kolesterol, mengandung berbagai vitamin dan alami.. yang satu lagi kelas gorengan dan junk food yang tetap enak dan selalu dinanti tapi harus hati-hati biar ga kurang gizi. Tapi rasa ini baru saya temui di Kompas saja, surat kabar lain yang bahkan kolom opini dan surat pembacanya terletak di halaman yang sama untuk koran lokal kota saya jarang menyajikan menu dan olahan yang selezat koran kaliber nasional dan sudah nomor wahid tersebut.

Ups.. saya ngomong terlalu banyak, jangan lupa topiknya juga "entah apa', beberapa masa lagi saya bisa jadi akan malu akan prinsip sok tahu dan opurtunis yang saya anut.

lagi pusing, aku pernah menanyakan pada mr. mindset apa yang akan dilakukannya kalau dia tetap pening padahal sudah doa, sudah usaha, sudah positif thinking n etc.. terus dia jawab dengan cueknya, minum obat pusing, just it..

15 September, 2008

money isn't everything


It can buy a bed - but not sleep
It can buy a clock - but not time
It can buy you a book - but not a knowledge
It can buy you a position - but not respect
It can buy you medicine - but not health
It can buy you blood - but not life
It can buy you sex - but not love

So you see, money isn't everything, and it often causes pain and suffering.
I tell you all this because I am your friend,
and as your friend I want to take away your pain and suffering...
So send me all your money and I will suffer for you.

tentang memancing

Kemarin aku memancing, setengah hari dari pukul 12an sampai hampir jam 7 malam, jenuh dengan aktivitas di hari Minggu yang itu-itu melulu, aku kabur dari jadwal dan kewajiban rutin. 
Aku tahu aku salah, dan aku tahu juga aku akan mendapatkan konsekuensi untuk kesalahan yang aku tahu sudah salah tetapi tetap aku lakukan. 
Forgive me oh Lord, lagi super bluper jenuh.. 

Aku masih mengajar anak-anak kelas 2 dan 3 paginya, kemudian ketika kebanyakan orang Kristen datang menghampiri rumahNya, mencariNya.. aku malah meninggalkan tempat itu dan beralih ke tempat lain, aku percaya Dia ada juga di sana, di kolam pancing.

Kenapa ga ke mall, nonton, ke pantai atau main ama teman lain, entahlah bosan juga..
Acara dimulai dengan mencari lokasi, pergi berdua dengan adik laki-lakiku, si bungsu ini paling suka memancing ikan dari dulu. Mengendarai sepeda motor tanpa helm kami berangkat diiringi doa sang ibu ‘Semoga dapat ikan yang besar ya nak..’ 

Cukup panas dan sedikit kuatir, kulit sawo matang ini bakalan lebih matang lagi (karna ga mau dibilang hitam), ditambah kulit muka bakalan merah beberapa hari. Mancing kok takut panas kak, kata adikku, celetukannya buatku berpikir sama teknisi komputer yang takut kesetrum dikit pada CPU dan monitor, ah cemen kalau begitu.. ayuk..

Beberapa tempat yang kami datangi dipenuhi para pemancing professional, bahkan ada satu kolam pancing yang sedang menyelenggarakan turnamen pancing ikan lele, kolam yang berukuran sekitar 30 x 20 meter itu dikerubungi oleh pria-pria dan satu perempuan (yah aku cuma melihat satu orang perempuan yang dari belakangpun kelihatan berpotongan laki-laki) berhimpit-himpitan di tepi kolam, entah bagaimana kayu-kayu yang bertiang bambu itu dapat bertahan menanggung beban ratusan kilogram tiap pancaknya. 

Untungnya para pemancing tahu bahwa diam adalah sikap dasar, benar-benar penting, satu gerakan kecil refleks dapat mengakibatkan ikan-ikan kolam tahu bahwa gumpalan pellet yang satu ini menawarkan maut dan bersiap-siaplah umpan itu bakalan dicuekin ikan-ikan sekolam dan hanya disenggol ikan-ikan kecil lainnya. Karena semua harus diam dan tak bergerak, maka aku pikir panggung-panggung kayu bertopang bambu itu cukup bertahan, paling-paling turun semakin dalam. 

Yang anehnya, aku baru kali ini melihat para pemancing berhimpitan kayak antri sembako, hanya beda posisi, kalau pengantri sembako berderet-deret kalau pemancing berjejer rapi tanpa celah di sepanjang kolam, perlu teknik dan keakuratan tingkat tinggi agar lemparan pertama kali lurus ke depan tanpa menyenggol pancing di sisi kiri dan kanan, kemudian preposisi dengan perkiraan kecepatan lemparan agar jatuhnya umpan tidak mengenai milik lawan. 

Kalau aku yang ikutan melempar, mungkin aku segera membatasi pelampung sekitar 30 cm saja, biar jatuhnya tepat di bawah kakiku, dan mungkin umpanku bukan pelet, tetapi cacing, buat ngelatih mereka berenang. Teknik melemparku masih dapat point 60 kata adikku.

Sedang melihat seriusnya para pemancing itu jejeran piala yang diperebutkan, beberapa meja yang ditempati panitia dan seorang MC yang bawa toa, waduh.. tiba-tiba sang MC berteriak ‘jangan langsung tarik, diulur dulu.. lalu tangguk.. ‘ dan tralala… aku melihat seekor ikan lele besar, tertangkap kau kawan, sekitar 2 kg ada kali, dan kamipun segera berlalu ke kolam lain, sepertinya ini menjadi pertanda keberuntungan, bayangkan kemungkinan yang telah terjadi di depan mataku dan adikku, begitu kami datang, orang itu mendapatkan ikan lele besar.. ada efek korelasi kejadian sebab akibat yang terjadi disekitar kitakan :)

Setelah melihat-lihat 5 kolam pancing, aku menyadari fakta yang baru aku ketahui, bahwa kesenangan ini dimiliki kaum lelaki.. Dari semua tempat yang aku datangi, aku kembali menjadi mahkluk paling cantik, kecuali kalau yang menjaga warung makanan dan buatin makanan dan minuman ikut dihitung.

Ada suasana cukup menyenangkan, atmosfir baru yang baru kali ini juga aku rasakan, kalau seorang perempuan menjadi satu-satunya mahkluk berjenis kelamin lain di kumpulan cowok-cowok, maka semua mata para cowok itu akan tertuju dan ditimpali juga suitan atau kata-kata lainnya. Tetapi kalangan pemancing cukup professional, mata mereka setianya sama satu hal saja, fokus dimana pelampung kailnya berada.. Aku pikir aku menemukan kembali teori baru, kalau mau cowok yang tidak selingkuh, carilah cowok yang suka mancing. Eurekaaa…. 

Walaupun setelah dipikir lagi bahwa kenyataan ini berbanding terbalik dengan penampilan fisik, cowok ganteng di kolam pancing adalah anomali dan fakta bahwa satu pemancing bisa membawa lebih dari satu kail, bahkah empat sampai enam sekaligus. Ga multitasking tapi multiuser huehehe.. 

Teori adikku untuk memancing disekitar pancaran air, menurutnya ikan-ikan akan berkumpul berenang disitu. Karena pengalaman dan jam terbangku jauh dibawahnya, aku manut dan tanpa protes mengambil posisi, mencari bangku dan menunggu. Iya menunggu adikku memasangkan pelampung.   Kami berjanji bahwa kami akan pulang setelah mendapatkan ikan, adikku tidak ingin mengulangi kembali pengalaman sebelumnya. 

Kalau mengingat pengalaman jaman aku dan keluargaku sering mancing di pulau Nias dulu, kami memancing di sungai dan di dermaga Pertamina di Sirombu, aku hanya berhasil mendapatkan satu ikan saja. Itupun kecil, aku goreng dan makan sendiri.  Kami dulu menangkap banyak ikan karang warna-warni yang kalaupun dijual di pasar tidak laku karena dagingnya tidak ada, tetapi untuk ikan-ikan yang kami tangkap sendiri, sekecil dan seaneh apapun bentuk ikan itu menjadi seperti menu sang raja, nikmat banget buat yang menangkapnya.

Bolak balik aku melempar pancing, memperhatikan pelampungku bergerak ke kiri dan ke kanan digoda ikan-ikan atas, dasar ikan gobi dan kelas kecebong.. Berkali-kali juga umpanku habis tanpa sisa tapi aku sama sekali tidak merasakan tarikan pada benang pancingku, adikku bilang perhatikan pelampungnya, kalau bergerak ke bawah berarti ada ikan yang sedang makan umpan kita dan kalau sudah beberapa kali atau terasa ada yang menarik, langsung hentakkan benang pancingnya.. 

Aku kembali mengagumi cowok yang hobby memancing, bisa dipastikan mereka adalah orang yang panjang sabar, cowok sabar kadang-kadang menarik dari sekedar cowok ganteng.. Siapa bilang kesabaran hanya dimiliki kaum wanita.  Buktinya akupun sudah sangat tak sabar.

Baberapa capung beterbangan, malahan menganggap pelampung berwarna orange yang terapung-apung 10 meter di depanku itu adalah jungkat jungkit seperti permainan di taman kanak-kanak. Capung itu terbang berputar-putar tinggi kemudian turun tanpa mengurangi kecepatan berakrobatik berhenti mendadak dan tepat di bagian atas pelampungku yang mungkin hanya berdiameter 2 milimeter itu, awas kecebur kamu pung.. 

Jangan-jangan seperti cerita bahwa Isaac Newton mendapat teori gravitasi dengan duduk dibawah pohon apel dan kejatuhan buahnya, maka aku akan membuat cerita juga bahwa Wright bersaudara mendapatkan ide mesin yang bisa terbang itu sambil memancing di kolam ikan, ada capung yang berakrobatik di pelampungnya. Tentu saja cerita palsu ini akan langsung diveto karena Wilbur dan Orville Wright mendapatkan idenya dengan mengamati layang-layang. Sementara Newton memang menemukan dan menuliskan dulu hukum-hukum gravitasi kemudian beristirahat sebentar di luar dan kejatuhan buah apel tepat di kepalanya.

Sudah begitu dengan lucunya dia malah kayak manggut-manggut, tekanan yang dibuat capung iseng itu sudah pastilah membuat umpanku juga bergoyang-goyang di dasar kolam sana, mungkin capungnya tertawa.. Aku yang sebel, dia tahu apa sudah hampir setengah jam aku mengawasi pelampung itu dan berusaha supaya benangku tidak bergerak sedikitpun, eh dia malah enak-enakan main jungkat-jungkatan disana. Tidak ada lagi ikan yang bakalan percaya dengan tampilan umpan yang pake goyang nanduk-nanduk gitu, semua dusta mungkin kata ikan-ikan itu sambil melengos pergi. 

Tapi aku tidak sampai hati menggulung atau menghentakkan tali pancingku, capung itu sudah buat variasi baru.

Beberapa kali kejadian itu berlangsung, padahal aku juga sudah melempar pancingku ke tempat lain. Tapi aku pikir tidak diganggu capungpun dari tadi juga belum ada ikan yang bersedia menjadi korban mata pancingku, paling tidak aku sudah menghibur capung yang sepertinya kurang kerjaan main-main sendiri di kolam ikan. Bukannya capung itu mainnya di semak-semak, atau rumput, pohon, perdu atau bunga-bunga ?

Yah begitulah, hujan sepertinya akan turun tetapi kami tetap bertahan. Sepertinya sebentar lagi dapat, sepertinya kalau ganti umpan bisa jadi ada ikan yang melahapnya, sepertinya sebentar lagi ikannya lapar, sepertinya kalau lemparnya agak ke pinggir, sepertinya kalau lemparnya lebih ketengah kolam, sepertinya aku lebih cakep deh dari orang yang tadi nangkap ikan barusan hahaha…

Dan yang paling buat penasaran, ada ikan yang melompat ke permukaan air, dan begitu aku lempar pancing ke tempat ikan tadi performance hasilnya bengong lagi, dan 5 meter dari situ sang ikan mengulangi lagi loncat indah tersebut. Digeser lagi aku kembali tetap gigit jari. Sebagian umpan pun dilempar ke sekitar mata pancing, ah tetap tak mendatangkan hasil.

But ketika sudah gelap, dan kucing-kucing yang disekitar kolam pancing itu sudah bolak balik menciumi plastik umpan pelet itu, sepertinya ngeledekin bilang ke kita ‘sudahlah, ini buat kami aja’.  Kami menyerah, biarlah sisa umpan buat kucing-kucing yang mengeong dari tadi, kemudian pulang.  Masih ada hari esok ikan, tunggu pembalasan kami..

11 September, 2008

kompetisi sejenis

Katanya sih perempuan sering terperangkap dalam standar kecantikan ciptaan lelaki, mereka akan melakukan segala upaya untuk membuat para lelaki tertarik.. mulai dari fashion, make up, diet, olah raga, penampilan dan kalau dari segala sisi belum mendukung maka berkembanglah pemahaman inner beauty.

Acap kali pendapat yang bisa jadi dibuat lelaki itu membuat kaum saya dan termasuk saya tersipu-sipu, apalagi kalau ditinjau penelitian jaman prasejarah mengenai kebiasaan homo sapiens dulunya juga sama seperti mahkluk vertebrata lainnya bahwa kaum perempuan selalu berusaha membuat para pejantan terbaik tertarik dan kemudian mengawini dirinya untuk kelangsungan spesies tersebut hiks..


Tetapi sebenarnya saya pikir terlalu cepat dan sederhana menyimpulkan demikian, menurut saya pribadi… saya mau cantik karena memang saya maunya seperti itu, tak peduli ada lelaki atau tidak di dunia ini.. dan maafkan saya yang tidak mungkin tidak peduli akan kenyamanan saya sendiri, sepertinya itu pendapat pria buat mendiskreditkan perempuan. Semoga perempuan berhenti menyetujui pandapat memalukan tersebut.


Saya hanya mengakui bahwa di dunia ini hanya ada dua jenis kelamin, saya tidak berbicara mengenai kecenderungan seksual yang saya bahas hanyalah kromosom pembawa yaitu x dan y, dan selanjutnya bagaimana kemungkinan mereka berkomposisi terserah..

Mengapa banyak produk kecantikan wanita, yah karena kita para perempuan memang mau lebih cantik.. karena punya banyak dana taktis dan taktik. Kemudian menyesuaikan dengan dana dan kemampuan otak, kalau duit pas-pasan buat ke dokter kulit ya rajin-rajin aja luluran pake beras + kencur ditumbuk, alami dan sedari dulu terbukti.. Atau bekerja jadi artis, atau berkarir dan lainnya. Ga mampu beli branded beli yang super, kw1, kw2 huehe..


Lelaki mungkin boleh katakan bahwa yang mendapat keuntungan ekonomis adalah para pebisnis, penjual, pengusaha dan bukan kebetulan sebagian besar didominasi lelaki, tetapi secara otomatis yang mengeluarkan biaya agar para wanita di sekitarnya menjadi cantik menggunakan berbagai peralatan itu adalah lelaki.

Ga usah tunjuk-tunjukan dan bilang saya salah karena di balik setiap perempuan cantik selalu ada lelaki yang bersedia ngebayarin biaya facial dan setumpuk kosmetik, kalau bukan suami, pacar yah bisa jadi orangtua laki-laki. Jadi seperti mengarahkan telunjuk ke wanita sementara empat jari lainnya ke diri sendiri..


Sebego-begonya cewek tidak akan melakukan sesuatu yang menyakiti dirinya, hanya supaya cantik.. Saya bicara cantik dengan ukuran dan standar masa kini di negara saya. Mengapa para wanita senang ke salon, mempercantik diri dengan biaya mahal, yah karena ke salon cukup menyenangkan, we have much fun ! spa, tidur dan dipijat, lulur dan kulit lebih gampang beregenerasi, facial dan sel kulit wajah yang tua mengelupas, spa-v untuk kesehatan, duduk dan rambut di keramas, creambath, masker rambut ataupun treatment… Yang penting jiwa dan tubuh kita lebih baik dari sebelum masuk salon… (yah ada beberapa kemungkinan sih rambut salah potong, kelamaan antri dan ongkos buat dompet kering yang buat bete juga kadang-kadang..)

Jadi intinya kita senang dulu, baru kemudian mikirin nomor kesekian lelaki yang lihat senang atau tidak.. seperti bonus gituh..


Produk pemutih yang sekarang gencar banget dengan iklan dimana cowok tidak putih yang dengan gampang aja bilang “cewek cantik yah putih” buat pendapatnya itu sama dengan dikalikan nol. Menurutku sih gak perlu pendapat cowok, untuk ukuran Indonesia kulit putih menjadi idola karena gampang dicocokin dengan warna pakaian apa saja, lebih cerah kalau di ruangan gelap (bersinar gitu jadi ga perlu bawa lilin..) dan cewek yang memilikinya lebih sedikit. Jadi ngerti kenapa cewek-cewek pengen putih ?

Mengapa cewek pake sepatu berhak tinggi, yah supaya postur tubuh lebih tegak, mampu mengambil benda yang agak tinggi, melihat pemandangan yang lebih jauh, otomatis jalan lebih ngayun dan pinggul bergoyang, membakar lebih banyak kalori dari pada sepatu datar.. banyak manfaat lebih daripada sekedar membuat cowok bersiul..


Mengapa cewek punya banyak pakaian, suka pakai baju seksi ? karena kompetisi antara cewek sendiri, jauh lebih menyakitkan hati buat wanita kalau dikatakan jelek or not fashionable dari teman perempuan di sekitarnya, sama saja seperti mengapa cowok harus punya motor dan mobil yang lebih keren dari pada milik teman lainnya.. ini bukan sekedar supaya tampak good looking di depan cowok.
Para wanita sesuai dengan nalurinya akan membandingkan diri, berat badan, besar kecil spare part dan berbagai pernak pernik yang digunakan dengan wanita lain, kemudian akan membuat tabel klasifikasi pengelompokan jenis beserta nilai kelebihan dan keunggulan diri sendiri, yang jelas-jelas relatif dan kadang-kadang selalu berlebihan menurut sindrome yang sedang dialami. Dan bukan cuma berhenti disekitar itu, cewek juga membandingkan dengan isi kepala, jabatan, pendidikan, percaya diri dan lainnya. Semacam fit and proper test dengan penilaian yang absurd dan relatif tergantung individu masing-masing.

Mengapa para cewek berusaha supaya agar mata pasangannya tetap fokus ke dirinya, ini disebabkan karena tidak ada seorang wanita yang mau dikalahkan oleh wanita lain dalam kehidupannya. Yup, jealousnya karena wanita lain.. pengecualian buat pria yang tiba-tiba merasa dirinya heteroseksual yang kemudian beralih ke pasangan sejenis, yang ini speechless and unconditional..


Lebih tepat kalau dikatakan kompetisi antar wanita sendiri yang lebih membuat para kaum hawa berlomba-lomba untuk tampil lebih cantik, putih, fashionable dan menarik, dan sebagai satu-satunya makhluk ciptaan Tuhan untuk dijadikan pasangan berlainan jenis maka kaum prialah yang mendapat kehormatan dan memberi penilaian pada kompetisi tersebut.

Saya menang dong, yahhhh.. Buat saya sih cantik or tidak cantik cuma sebatas kulit, mau saya link ke website dimana foto-foto manusia yang dulu pernah hidup dan cantik kemudian menjadi sesuatu yang mengerikan ketika hidupnya sudah berakhir, jadi setumpuk daging membusuk, sumber bau dan belatung.. Jadi kalaupun nanti kita semua berakhir sama, apa pentingnya bicara cantik atau tidak cantik ?

10 September, 2008

manajemen masalah

Dalam hidup ini banyak memang banyak hal yang tidak dapat kita mengerti, kejadian yang tidak dapat kita ubah, musibah, tragedi dan lainnya..kita menyebutnya sebagai masalah, hal sulit, bahkan ada beberapa yang harus dihadapi sendirian saja..
Mengapa selalu ada masalah, problem, kesulitan, ujian atau apalah kita sebutnya.. Yah namanya hidup, banyak rahasia kehidupan yang memang kadang-kadang tidak perlu dipertanyakan. Beberapa pendapat menyebutkan pandangan yang cukup dapat kita jadikan sebagai alasan buat pertanyaan klasik.. why me God ? Yeah, why not He said may be..

Kemudian selanjutnya yang lebih merepotkan sebenarnya bukanlah sekedar masalah yang terjadi, tetapi lebih condong pada kebingungan mengapa masalah itu menimpa saya, mengapa bukan orang lain saja yang sepertinya hidupnya jauh lebih baik dan sepertinya juga jarang kena masalah.

Harus jujur ada beberapa masa yang dalam hidup saya yang kelihatannya semua berjalan begitu baiknya, kelihatannya semua berjalan dan merupakan hadiah dan anugerah. Merupakan sesuatu yang saya percaya, minta dan mohon dan sepertinya Dia memberi dan memenuhi permintaan tersebut. Kemudian semuanya kabur dan menghilang, saya memohon kembali setiap hari, dan pada akhirnya saya harus berbesar hati ketika sepertinya semua semu dan membentur tembok.. haruskah aku berlari ke hutan terus ke pantai ? (berlebihan modeon hehe).

Acapkali saya pikir, apakah terlalu sulit buat Tuhan untuk menjelaskan kepada mahkluk hina seperti saya untuk ketidak mengertian saya, apakah pencipta yang hanya dengan berfirman itu cukup repot sehingga tidak dapat mengutus malaikat, satu saja dari yang berlaksa-laksa itu. Atau apakah Tuhan tidak dapat bertelepati kalau tidak bertelepon hehehe

Frustasi tanpa ada enlighment, entahlah dan kemudian diletakkan dalam sebuah karung berlabel perkara-perkara yang tidak saya mengerti. Buat apa sih ada logika dan pengertian kalau kebanyakan pertanyaan itu berlabel tidak harus dimengerti..

Saya kadang-kadang juga berpikir bahwa sepertinya Tuhan yang wajib memberi yang baik-baik, Dia ‘berhutang’ untuk membuat kehidupan bebas dari permasalahan atau yang paling sering, setidaknya Tuhan harus menjelaskan dan kepala saya harus bisa mengerti untuk kesulitan yang terjadi. Entahlah milyaran orang yang pernah hidup pasti juga berpikir seperti itu..

Soalnya saya juga ga minta hidupkan ?
Tiba-tiba saja saya ngoek-ngoek di dunia ini tanpa tahu dan memilih di keluarga mana, bangsa apa, lahir tahun berapa, berjenis kelamin apa dan sebagai anak apa.. dan banyak tangan-tangan yang merawat, menyuapi makanan ke mulut tanpa bisa saya tolak, memandikan, membelikan keperluan, menjaga dan membesarkan saya.

Walaupun saya sadari, bahwa kegagalan bisa juga disebabkan karena kesalahan saya sendiri, pilihan yang tidak bijaksana, kurang tekun, lambat, menyia-nyiakan kesempatan, tidak berempati, mengikuti perasaan dan berbagai alasan klise yang kalau saya tuliskan bisa mencapai puluhan item. Pantaskah kemudian saya berargumen denganNya ? Walaupun tidak juga menutup mata bahwa banyak juga kejadian yang terjadi diluar saya seperti bencana alam, konflik sosial dan lainnya.

Entahlah, tidak ada salahnya berusaha mengerti tetapi cepat atau lambat kita pasti akan terus mengajukan pertanyaan yang acapkali tidak bisa kita jawab sendiri. Makin pintar manusia, makin banyak pertanyaan yang dia tidak mengerti, makin banyak cabang ilmu pengetahuan dan agama muncul, yang katakanlah beberapa tahun yang lalu belum ada, makin banyak teknologi yang sebulan lalu belum ada, dan kita semua sama-sama tahu itu masih setitik air di samudera..

Kemarin seluruh dunia ilmu pengetahuan gembira dengan suksesnya LHC (Large Hadron Collider), om google bahkan membuatkan image khusus, teori Big Bang dapat dibuktikan dengan ilmu pengetahuan yang untuk risetnya saja mencapai usd 11billion, yang sudah pasti akan menghasilkan berbagai pertanyaan lagi, labirin ilmu.. mau sampai kemana sih? Ilmu pengetahuan masih terlalu muda untuk mengerti Firman, dan katakanlah juga manusianya tidak akan pernah mampu untuk mengerti sesuatu tentangNya. Dan sebagai kaum kasta sudra di bidang science, saya hanya mampu melihat keberhasilan gemilang itu sebagai bagian dari informasi saja hiks..

Dah ah ngebahas yang sulit menurut yang saya mengerti saja..

Kesulitan katanya harus disadari sebagai pembelajaran agar kita bisa survive. Saya pakai katanya karena harus mengakui lebih gampang mengatakan eh menuliskannya hehe.. Setiap kali kita dihadapkan dengan sesuatu yang sulit, maka secara otomatis, naluri kehidupan akan memompa dan mengumpulkan kekuatan yang tidak kita duga agar lebih kuat. Jadi ingat tokoh pendidikan dengan teori Mestakung (Semesta Mendukung by Prof. Yohanes Surya Ph. D). Selogis apapun kondisi menangis semalaman, merengek, bersungut-sungut mengasihani diri sendiri tidak akan membawa kita ke kondisi yang lebih baik, hanya sebatas menambah penat. Individu manja yang akan membawa kita ke tahap yang lebih parah yaitu maut, bunuh diri hanya pilihan ciken..

Para peneliti yang tidak dapat saya sebutkan karena banyaknya penelitian sudah cukup lama memahami fenomena ini, saya tambah kan biar seperti judul sinetron menjadi sengsara membawa nikmat..

Walaupun aneh, kesejahteraan bukanlah keuntungan satu spesies, tanpa kesulitan dan tantangan yang harus diatasi justru tidak baik buat kelangsungan hidupnya. Misalkan sebuah pohon yang tumbuh subur di dekat sumber mata air akan mempunyai akar yang kurang kokoh, sedikit saja angin kencang mampu membongkar akarnya. Bandingkan dengan pohon yang tertanam di tanah kering yang harus memanjangkan akarnya sepuluh meter untuk mencapai air, badai besar juga belum tentu dapat menumbangkannya, kesulitan dan adaptasi pada lingkungan yang tidak ramah malahan menjadi kekuatan untuk mendukung kelangsungan hidupnya.

Masih ingat tentang bagaimana nelayan Jepang memasukkan hiu pemangsa dalam tempat ikan yang berhasil mereka tangkap, agar ikan-ikan itu tetap lincah, mau bergerak dan tidak bosan hidup.

Atau masih perlu dibahas dari koevolusi, dimana dulunya pun bakteri-bakteri yang berusaha meneruskan hidup dengan bersimbiosis, merubah diri dalam jangka waktu jutaan tahun untuk dapat hidup, berkoloni dan menyesuaikan diri dengan lingkungan.

Atau sebuah system yang overload akan mencapai titik bifurkasi, akan membuka cabang baru, semacam cara untuk survive keluar dari paradoks dengan melompat keluar.. satu saja katakanlah mutasi acak, turbulensi kecil, loop yang teramplifikasi.. Entah kenapa aku teringat cerita dari Supernova, Dewi Lestari, semua campur aduk, jadi teori baru, biar berlagak ilmiah hahaha…

Sepertinya hidup dirancang penuh tantangan, supaya kita menguatkan tekad dan menghadapi kesulitan secara langsung, belum tentu pasti selalu menang.. mudah-mudahan…

Apakah agama jadi seperti perahu yang kita gunakan untuk mengarungi arus kehidupan dengan mencoba mengerti dan menerima masalah ? Apa sajalah menurut kita masing-masing..

manajemen masalah, udah ada belum ya tokoh yang menjadikan ini brand imagenya ?
manajemen keuangan, manajemen proyek, manajemen sdm, manajemen qolbu, manajemen utang negara hahaha.. semua di manage dah.

Sepertinya kita perlu banyak masalah nih, namun yang menguntungkan tanpa dicaripun dia akan menghampiri… aneh ya ?

Dan yang paling aneh, saya maunya sih ga usah bermasalah..

03 September, 2008

bintang, cahaya masa lalu


Bintang kecil, di langit yang tinggi..
Amat banyak menghias angkasa,
Aku ingin terbang dan menari, jauh tinggi ke tempat kau berada..

gambarnya dari sini


Hampir semua orang Indonesia tahu lagu tersebut, jaman aku masih anak-anak, buku-buku yang membahas tentang antariksa, galaksi, planet dan segala macam rasi bintang aku baca dengan bersemangat.


Menurutku dulu, langit di pulau Nias dulu bintangnya lebih banyak, amat banyak.. tak terhitung.. Kita bisa dengan jelas melihat rasi-rasi bintang seperti di buku panduan Pramuka dulu, pengalaman pertama aku sadar dan memperhatikan langit di kota besar sempat membuatku berpikir bahwa langit yang aku pandang pada saat itu berbeda dengan langit di kota tempatku tinggal sebelumnya.

Kemudian baru aku mengerti bahwa sebenarnya langitnya masih dalam area langit yang sama, bintang-bintang itu yang seolah-olah tidak terlihat, kalaupun sedikit terlihat hanya beberapa yang besar dan bersinar kuat di malam cerah, yang pasti tidak di langit tempatku berada yang udaranya tercemar polusi dan asap kendaraan.. Ke kota manapun aku pergi, hal yang paling menyenangkan itu menunggu malam, melihat banyak bintang atau tidak, tetapi mungkinpun orang-orang di kota besar tidak pernah tahu panorama itu atau lupa memperhatikan ke atas sana. Hal yang menyedihkanku sampai sekarang, aku tidak bisa melihat permadani hitam seribu bintang itu setiap malam seperti dulu.


Pernah terpikir bahwa titik-titik cahaya yang memancar dan dapat kita lihat dengan mata telanjang itu berasal dari benda maha besar yang berjarak jauh sekali, cahaya bintang itu adalah cahaya masa lalu, yang ketika terpancar dari asalnya dan meluncur dengan kecepatan 300.000 km perdetik selama waktu yang diperlukan untuk mencapai atmosfir bumi agar dapat kita lihat. Berapa lama waktunya, satu menit, satu jam, satu hari, satu minggu, satu bulan atau satu tahun sih ?


Semua jawabannya salah, bintang terdekat dengan kita yang itupun tidak dapat kita lihat dengan mata telanjang berjarak 4,2 juta tahun cahaya, Proxima Centauri.. Berarti bintang itu memancarkan cahaya pada detik ini dan baru empat tahun lebih kemudian sampai ke bumi. Sebutkanlah bintang paling dekat yang bisa kita lihat dengan mata telanjang Alpha Centauri, terletak di rasi Bintang Centaurus di langit selatan ‘hanya’ berjarak 4,3 tahun cahaya, mari kita hitung bersama seperti apa kira-kira lama cahaya bintang itu dapat sampai ke bumi ya..

Kecepatan cahaya adalah 1.080.000.000 km per jam, dan satu tahun (kita misalkan sama bahwa satu tahun 356 hari dan satu bulan 30 hari yah), berarti :
4,3 tahun = 4 tahun 3 bulan = 1.514 hari = 36.336 jam dengan kecepatan cahaya.
Berarti jarak yang ditempuh cahaya bintang itu adalah 39.242.880.000.000 km, atau 3,9 x 10 pangkat 13 km itu juga dengan kecepatan cahaya, memerlukan waktu hampir satu repelita..

Bagaimana perbandingan dengan kecepatan manusia, pakai pesawat terbang ? mungkin dengan kecepatan yang kita katakan sekitar 800 km perjam, maka perjalanan ke bintang paling dekat dengan kita akan memakan waktu hm… 49.053.6000.000 hari, sekitar 134.393.424,66 tahun.. waduh.. manusia saja mencapai tujuh puluh tahun sudah dapat anugerah..


Tidak percaya selama itu… hm.. kita ambil contoh yang dekat dulu deh, bulan.. benda terbesar menurut pemandangan mata manusia (dulunya aku pikir bulan itu rajanya bintangkan…), orbit bulan kira-kira 385.000 km dari bumi, manusia memerlukan waktu dengan kecepatan pesawat terbang sekitar 20 hari sementara cahaya menempuhnya dalam waktu 1,3 detik saja. Kemudian perjalanan non stop dengan pesawat terbang kita alihkan ke matahari yang berjarak 150.000.000 km dari bumi tercinta, maka perjalanan akan berlangsung selama lebih dari 21 tahun saja, ingat tanpa berhenti dan kecepatan tetap yah.. Bandingkan dengan kecepatan cahaya yang hanya menempuhnya dalam waktu 8 menit 20 detik.


Wah, aku makin tergila-gila sama penciptaNya.. langit adalah tahtaNya dan bumi adalah tumpuan kakiNya kata pemazmur yang sama sekali belum mengenal teleskop..


Untungnya kita hidup di jaman canggih dengan peralatan modern, para ahli itu bisa memperkirakan benda-benda apa saja yang terbentang di atas sana, dari ujung ke ujung cakrawala, sayangnya baru bisa melihat dan sangat terbatas, belum lagi ditambah revisi ilmu yang berkembang, jaman aku sekolah ada 9 planet dalam tata surya kita, eh sekarang katanya Pluto sudah dikeluarkan yah..


Itu baru 2 bintang terdekat dengan kita dalam galaksi Bima Sakti , rata-rata bintang yang kita lihat bersinar pada malam hari dan dapat kita lihat dengan mata telanjang berjarak ribuan tahun cahaya bahkan lebih.. Bagaimana dengan bintang di galaksi tetangga Andromeda yang hanya berjarak 2.310.000 tahun cahaya saja dengan galaksi kita, kemudian milyaran galaksi dengan isi milyaran bintang tersebar di seluruh cakrawala yang membentuk gugus nebula masing-masing.


Guinnes Book of World Record mencatat benda paling jauh yang pernah dapat dilihat manusia berjarak 13.200.000.000 tahun cahaya, nantinya kalau para ahli menemukan alat lebih canggih untuk melihat benda-benda yang sungguh lebih jauh lagi di sudut-sudut jagad raya yang tak berbatas ini..


Jadi kalau melihat malam, melihat bintang yang nun jauh di atas sana, kita bisa membayangkan berapa jauh perjalanan yang ditempuh cahaya itu untuk mencapai bumi, bintang-bintang itu adalah cahaya masa lalu, yang mungkin telah terpancar dan berjalan sebelum aku lahir, bahkan mungkin ada yang telah menempuh jarak berabad-abad yang lalu, lebih jauh lagi sebelum Abraham dipanggil Tuhan dan dijanjikan keturunan sebanyak pasir di laut dan bintang di langit.

Dan kalaupun malam ini mungkin kita bisa melihatnya, kita tidak pernah tahu masih adakah bintang itu di sudut jagad raya sana pada saat kita melihatnya, mungkin bintang paling bercahaya terang itu telah menjadi bintang mati ataupun black hole pada saat ini, sementara cahayanya akan tetap meneruskan lintasan dengan kecepatan yang sama.

So bagaimana dengan kita, manusia.. apa sih yang kita banggakan ?


Tempat melamun yang paling keren : Out of ordinary.. out of the world..

siapakah kita ?

email ini sudah lama beredar, tidak perlu diterangkan bukan saya yang membuatnya.. disimpan untuk tetap melihat, kecilnya aku.. besarnya Dia..

Luar biasa!!!

Pernahkan Anda

membayangkannya?

Pada waktu benda-benda angkasa ini diperbandingkan

kita menjadi sadar betapa kecilnya bumi dan kita para penghuninya.


Jagad raya yang sangat besar


Dalam skala ini bumi kita tidak kelihatan lagi


Di sini matahari hanya sebesar debu

Antares adalah bintang ke 15 yang paling terang di angkasa.

Jaraknya lebih dari 1000 tahun cahaya dari bumi.

Lalu . . .

siapakah kita?

apakah tujuan hidup kita?
Apa yang membuat hidup kita, manusia, berharga?
Masihkah kita bisa menepuk dada & berkata "inilah aku!"..

pencipta ikan

Hari minggu kemarin aku sempat menonton siaran ulang Kick Andy tentang Lentera Jiwa. Di acara itu menampilkan Nugie, ibunya DJ Riri, pesulap ganteng Demian, my favorite chef Bara R. Pattiradjawane karna kalau doi masak kayaknya gampang banget, artis yang terjun ke dunia politik Helmy Yahya dan Gede Pramana.

Beberapa orang yang berani berbelok dari kemapanan dan menemukan arti hidup yang lebih berkualitas dari sekedar hidup yang mereka jalani sebelumnya, memilih pilihan yang walaupun ditentang keluarga, bukan pilihan mass market dan berhasil. Yah ga akan jadi narasumber kalau gagal huehe..

Sebelumnya sempat membaca juga bahwa siaran itu yang menjadi enlighment dalam diri Andy F. Noya, ia mengundurkan diri sebagai pemimpin redaksi news salah satu TV swasta. Banyak yang mempertanyakan alasannya, tetapi dia menjawab mengenai ikan yang berpindah ke kolam lainnya.

Pernyataan itu pernah dibahas di salah satu milis, berbunyi “Pilih mana, ikan besar di kolam kecil atau ikan kecil di kolam besar ?”

Hanya ada 2 pilihan dan tidak ada ikan besar di kolam besar ya, kalau mau dibuat pertanyaan lainnya mungkin dalam topik yang berbeda karena nanti tidak selesai dibahas.
Aku pribadi lebih suka menjadi ikan besar di kolam kecil, karena untuk menjadi besar juga ada prosesnya, aku perlu hidup lebih lama, makan banyak plankton, berenang lebih sering dan mungkin sudah melewati ratusan pemangsa.

Mungkin perlu dipertimbangkan juga apakan kolamnya di alam bebas atau kolam ikan, begitu juga ukuran besar kecil ikan tergantung jenisnya, mau jadi anaknya ikan paus atau neneknya ikan lele yah tetap lebih gede anaknya ikan paus kan..
Belum lagi mempertimbangkan harga jual ikan, belum tentu ikan lebih gede lebih mahal kalau ikan mujair gede dibandingkan dengan cucunya “ihan”, orang Batak jelas-jelas milih ihan. Kemudian ikannya di air laut atau air tawar, bisa saja kolam ikannya dibuat di daerah pasang surut seperti tambak udang gitu.. eh tapi udang udah ga termasuk ikan yaitu Pisces yah, termasuk Arthropoda kelasnya hewan berkulit keras diluar tubuh yaitu Crustaceae, halaah..

Okelah kita kembali ke permasalahan hubungan ikan dan kolam dalam konteks manajemen pengembangan diri, dan aku pribadi sudah menjawab pilihanku untuk pertanyaan tadikan..
Sepertinya yang sibuk mengembangkan diri memang adalah orang-orang yang kebutuhan hidupnya memang sudah ditahap mengaktualisasikan diri, yang sudah bertanya-tanya hidupnya itu sebenarnya untuk apa sih ?

Ada berapa persen sih orang yang berpikir mengenai itu ya?
Kalau pake hitungan asal-asalan, berapa persen sih penduduk Indonesia yang hidup di kota (walaupun hidup dimana itu tidak menjadi ukuran mengenai pemikiran seseorang yah paling tidak bisa direlevansikan dengan memiliki pengetahuan lebih luas),
berapa persen yang punya kesempatan mengecap pendidikan lebih dari sekedar baca tulis,
berapa persen yang punya budget mengakses informasi dan mengikuti berita terkini,
berapa persen lagi yang punya waktu dan dana buat mikirin itu ?
berapa persen dari yang sudah mikirin itu berhasil menemukan pencerahan dan mengerti ikan di kolam apa dia,
dan terakhir berapa persen yang dengan pemahaman itu berubah lebih baik..
Seperti orang-orang tersebut tadi..

Usia mereka berbeda-beda, karir dan background yang dipilih juga berbeda, pernah baca di Kompas mengenai pemimpin Mata Elang yang cuma tamat SMP, tentang TD Pardede yang memulai usaha dengan berjualan cabe, kolonel Sanders yang memulai usahanya di usia senja, ga usah yang jauh-jauh deh, aku punya teman yang di usia yang sama denganku sudah tahu bahwa hidupnya untuk membahagiakan keluarga, ada beberapa yang sedang mengambil magister bahkan doktoral di luar negeri sana. Standar beragam dari orang yang berbedakan, wah kalau dibandingin saya yang tamat perguruan tinggi swasta, tak credible, pegawai swasta (tapi emang ga pernah berniat jadi pegawai pemerintahan karena bisa jadi ga lulus juga sih), ga punya kemampuan dan kemauan buat melompat seperti mereka, jomblo dan muka pas-pasan.. udah kalau gitu bunuh diri aja deh hahaha…

Nah buat orang yang pas-pasan nih, aku punya saran yang cukup efektif, coba pikirin tentang hidup ini secara holistik, artinya sadari bahwa bumi ini hanya merupakan titik pada bagian galaksi Bima Sakti kita, dan mungkin harus pake teleskop segede gaban buat melihat galaksi ini dibandingkan dengan nebula yang tak terhitung yang berjarak bilyunan, milyaran, ribuan, jutaan dan sekian tahun cahaya.
Kemudian bandingkan langsung dengan tubuh kamu yang terdiri dari milyaran sel-sel bergerak, hidup dan beregenerasi dengan masing-masing DNA yang terdiri dari protein-protein yang berkumpul, mereka berkoloni untuk menjadikan aku dan kamu ada.. Atau uraikan unsur-unsur atompun bolehlah, terserah deh mau yang mana..
Kemudian bayangkan kembali bahwa puluhan ribu orang sebelum kamu dan aku juga telah ada, datang dan pergi, ada yang dikenang sebagian besar sisanya seperti rumput yang kemudian angin menerpanya, dan tempatnya pun tidak mengenalnya lagi.. Or kalaupun tetap dikenang sebagai penemu Nobel atau pahlawan perang, dia hidup kembali pada jaman ini bakalan buat aku lari dan sembunyi.. ada hantu..

Ini bukan tulisan skeptis, cuma realistis aja.. bahwa metode, nasib (yah alasan apa yang buat ada orang lahir dari keluarga kaya or miskin, anak pejabat or anak nelayan n etc), usaha dan kehidupan itu sudah ada yang atur.. Perhatikan kedua tangan yang ada, tangan dan kiri.. yah kalau mau pusing lagi silahkan kita lanjutkan ke anggota tubuh lainnya, kita makan dengan 1 mulut dan ga perlu ada ribuan kode pemograman yang mengatur nutrisi, darah, oksigen itu balance buat tangan kiri dan kanan, aku cuma makan nasi putih dan telur mata sapi, eh bisa buat seharian beraktivitas..
Entahlah, dibalik berbagai pemahaman pengembangan diri, teknologi, karir, predikat pendidikan, borjuis, lulusan luar negri or dalam negri (kenapa ga sekalian luar angkasa aja yah) dan aliran partai politik, toh kita sama-sama tidak pernah tahu apa yang akan terjadi esok hari..
Lebih baik mempercayakan segala sesuatunya pada Dia, yang ada dari kekekalan hingga ke kekalan, yang tidak terbatas dan dibatasi, pencipta waktu, ruang dan masa.

Jadi mengalirlah dan bersyukur, masih banyak yang menjalani hidup jauh lebih sulit kita. Entah kenapa aku baru sadar sekarang bahwa ternyata semua orang punya masalah hahaha.
Jadi diri sendiri yang terbaik sesuai tokoh pemberian sang Sutradara jadi pegawai yang jujur, jadi penjual kue serabi, jadi pegawai negri, jadi manager yang semena-mena sama bawahan, jadi CEO perusahaan multinasional, jadi pendeta, jadi penarik becak, jadi aktivis masyarakat, jadi badut politik atau apa saja. Kaitkan itu dengan pilihan dan kehendak bebas yang cuma ada di pikiran, dan kita akan terus bermain dalam hidup yang cuma sebentar..
ups the last, siapa sih yang ciptakan ikan.. hahahaha..