03 September, 2008

bintang, cahaya masa lalu


Bintang kecil, di langit yang tinggi..
Amat banyak menghias angkasa,
Aku ingin terbang dan menari, jauh tinggi ke tempat kau berada..

gambarnya dari sini


Hampir semua orang Indonesia tahu lagu tersebut, jaman aku masih anak-anak, buku-buku yang membahas tentang antariksa, galaksi, planet dan segala macam rasi bintang aku baca dengan bersemangat.


Menurutku dulu, langit di pulau Nias dulu bintangnya lebih banyak, amat banyak.. tak terhitung.. Kita bisa dengan jelas melihat rasi-rasi bintang seperti di buku panduan Pramuka dulu, pengalaman pertama aku sadar dan memperhatikan langit di kota besar sempat membuatku berpikir bahwa langit yang aku pandang pada saat itu berbeda dengan langit di kota tempatku tinggal sebelumnya.

Kemudian baru aku mengerti bahwa sebenarnya langitnya masih dalam area langit yang sama, bintang-bintang itu yang seolah-olah tidak terlihat, kalaupun sedikit terlihat hanya beberapa yang besar dan bersinar kuat di malam cerah, yang pasti tidak di langit tempatku berada yang udaranya tercemar polusi dan asap kendaraan.. Ke kota manapun aku pergi, hal yang paling menyenangkan itu menunggu malam, melihat banyak bintang atau tidak, tetapi mungkinpun orang-orang di kota besar tidak pernah tahu panorama itu atau lupa memperhatikan ke atas sana. Hal yang menyedihkanku sampai sekarang, aku tidak bisa melihat permadani hitam seribu bintang itu setiap malam seperti dulu.


Pernah terpikir bahwa titik-titik cahaya yang memancar dan dapat kita lihat dengan mata telanjang itu berasal dari benda maha besar yang berjarak jauh sekali, cahaya bintang itu adalah cahaya masa lalu, yang ketika terpancar dari asalnya dan meluncur dengan kecepatan 300.000 km perdetik selama waktu yang diperlukan untuk mencapai atmosfir bumi agar dapat kita lihat. Berapa lama waktunya, satu menit, satu jam, satu hari, satu minggu, satu bulan atau satu tahun sih ?


Semua jawabannya salah, bintang terdekat dengan kita yang itupun tidak dapat kita lihat dengan mata telanjang berjarak 4,2 juta tahun cahaya, Proxima Centauri.. Berarti bintang itu memancarkan cahaya pada detik ini dan baru empat tahun lebih kemudian sampai ke bumi. Sebutkanlah bintang paling dekat yang bisa kita lihat dengan mata telanjang Alpha Centauri, terletak di rasi Bintang Centaurus di langit selatan ‘hanya’ berjarak 4,3 tahun cahaya, mari kita hitung bersama seperti apa kira-kira lama cahaya bintang itu dapat sampai ke bumi ya..

Kecepatan cahaya adalah 1.080.000.000 km per jam, dan satu tahun (kita misalkan sama bahwa satu tahun 356 hari dan satu bulan 30 hari yah), berarti :
4,3 tahun = 4 tahun 3 bulan = 1.514 hari = 36.336 jam dengan kecepatan cahaya.
Berarti jarak yang ditempuh cahaya bintang itu adalah 39.242.880.000.000 km, atau 3,9 x 10 pangkat 13 km itu juga dengan kecepatan cahaya, memerlukan waktu hampir satu repelita..

Bagaimana perbandingan dengan kecepatan manusia, pakai pesawat terbang ? mungkin dengan kecepatan yang kita katakan sekitar 800 km perjam, maka perjalanan ke bintang paling dekat dengan kita akan memakan waktu hm… 49.053.6000.000 hari, sekitar 134.393.424,66 tahun.. waduh.. manusia saja mencapai tujuh puluh tahun sudah dapat anugerah..


Tidak percaya selama itu… hm.. kita ambil contoh yang dekat dulu deh, bulan.. benda terbesar menurut pemandangan mata manusia (dulunya aku pikir bulan itu rajanya bintangkan…), orbit bulan kira-kira 385.000 km dari bumi, manusia memerlukan waktu dengan kecepatan pesawat terbang sekitar 20 hari sementara cahaya menempuhnya dalam waktu 1,3 detik saja. Kemudian perjalanan non stop dengan pesawat terbang kita alihkan ke matahari yang berjarak 150.000.000 km dari bumi tercinta, maka perjalanan akan berlangsung selama lebih dari 21 tahun saja, ingat tanpa berhenti dan kecepatan tetap yah.. Bandingkan dengan kecepatan cahaya yang hanya menempuhnya dalam waktu 8 menit 20 detik.


Wah, aku makin tergila-gila sama penciptaNya.. langit adalah tahtaNya dan bumi adalah tumpuan kakiNya kata pemazmur yang sama sekali belum mengenal teleskop..


Untungnya kita hidup di jaman canggih dengan peralatan modern, para ahli itu bisa memperkirakan benda-benda apa saja yang terbentang di atas sana, dari ujung ke ujung cakrawala, sayangnya baru bisa melihat dan sangat terbatas, belum lagi ditambah revisi ilmu yang berkembang, jaman aku sekolah ada 9 planet dalam tata surya kita, eh sekarang katanya Pluto sudah dikeluarkan yah..


Itu baru 2 bintang terdekat dengan kita dalam galaksi Bima Sakti , rata-rata bintang yang kita lihat bersinar pada malam hari dan dapat kita lihat dengan mata telanjang berjarak ribuan tahun cahaya bahkan lebih.. Bagaimana dengan bintang di galaksi tetangga Andromeda yang hanya berjarak 2.310.000 tahun cahaya saja dengan galaksi kita, kemudian milyaran galaksi dengan isi milyaran bintang tersebar di seluruh cakrawala yang membentuk gugus nebula masing-masing.


Guinnes Book of World Record mencatat benda paling jauh yang pernah dapat dilihat manusia berjarak 13.200.000.000 tahun cahaya, nantinya kalau para ahli menemukan alat lebih canggih untuk melihat benda-benda yang sungguh lebih jauh lagi di sudut-sudut jagad raya yang tak berbatas ini..


Jadi kalau melihat malam, melihat bintang yang nun jauh di atas sana, kita bisa membayangkan berapa jauh perjalanan yang ditempuh cahaya itu untuk mencapai bumi, bintang-bintang itu adalah cahaya masa lalu, yang mungkin telah terpancar dan berjalan sebelum aku lahir, bahkan mungkin ada yang telah menempuh jarak berabad-abad yang lalu, lebih jauh lagi sebelum Abraham dipanggil Tuhan dan dijanjikan keturunan sebanyak pasir di laut dan bintang di langit.

Dan kalaupun malam ini mungkin kita bisa melihatnya, kita tidak pernah tahu masih adakah bintang itu di sudut jagad raya sana pada saat kita melihatnya, mungkin bintang paling bercahaya terang itu telah menjadi bintang mati ataupun black hole pada saat ini, sementara cahayanya akan tetap meneruskan lintasan dengan kecepatan yang sama.

So bagaimana dengan kita, manusia.. apa sih yang kita banggakan ?


Tempat melamun yang paling keren : Out of ordinary.. out of the world..

No comments:

Post a Comment

the cool visitor said :