23 September, 2010

when thinking about things too much

Hari ini Talitha alias Lobi-lobi akan pulang ke rumahnya, sungguh amat gampang merasa sendiri di dunia yang luas ini. Membayangkan akan berada dalam perjalanan selama lebih kurang 30 menit, berpapasan dengan ribuan orang yang jarang sekali ada satu atau dua yang dia pernah kenal atau lihat. Masing-masing punya kepentingan dan pikiran yang Lobi-lobi sama sekali tidak dapat tebak sedikitpun. Kemudian yang paling mengerikan, masing-masing dapat berbicara, berlari dan marah sama sepertinya. Melihat mereka semua bergegas pergi atau pulang ke satu tempat yang hanya diri mereka yang tahu di mana letaknya..

Lobi-lobi tidak pernah bisa menahan diri mengomentari gaya berpakaian dan cara duduk orang-orang yang dilihatnya sepanjang perjalanan itu. Dan saat ini, dia tidak dapat menahan diri dan lupa bersyukur karena melihat seorang wanita cantik, berambut kepirangan panjang bergelombang, kelihatannya hair extension. Salon mahal, karena pewarnaannya bergradasi.

Tasnya bukan kw1, kelihatan dari jarak 5 meter tanpa perlu melihat kulit dalamnya. Tapi Lobi-lobi tentunya tidak mungkin tahu itu original atau super karena pengetahuannya terbatas, dia belum pernah memiliki tas original berharga juta atau puluh juta itu.

Wanita cantik itu kepanasan di sore yang sejuk buat Lobi-lobi, padahal dia hanya menggunakan kaus v neck bertuliskan Gucci. Pasti biasa di ruangan bersuhu dibawah 20 derajat celcius pikir Lobi-lobi sinis. Sepertinya dia sedang menunggu jemputan, mata perempuan berambut asli tapi palsu itu jelalatan ke kiri jalan, hmmm pikir Lobi-lobi 'bisa jadi mungkin dia lupa bawa mobil yang mana tadi. '

Lobi-lobi berpikir kembali tentang wanita cantik, menarik dan mulai melihat dan membanding-bandingkan dengan dirinya sendiri.. Pertanyaan yang mungkin pernah ditanyakan oleh semua perempuan di dunia ini.. 'are people really as happy as they seem?

I wonder if maybe we are sometimes thinking about things too much.. like do you often find yourself on your own and thinking about your situation, compare to the other all time? again and again.. The answer is yeah they are happy but they do have problems like I do, and I might even be surprised to find out that some of them probably have even more things to be unhappy about than I do.

Thinking like this always make me can feel better, I just push my problems to the back of my mind, and I can smile because I not to sensitive ,don't worry about feeling low every now and then either. I mean we can't always be happy all the time, so don't beat yourself up about it. We can call it the change perspective methode, something easier said than done.

Kemudian Lobi-lobi merasa lebih baik, setelah kontemplasi agak dalam, dia merasa pintar sedikit, bahasa Inggrisnya lebih lancar kalau dia menggunakannya when thinking about things too much. Keep practice janjinya dalam hati..

terlalu

Talitha alias Lobi-lobi adalah perempuan dengan skala 8, itu kalau diberi penilaian berskala dengan range 1-10. Bukan dia yang mengatakannya, seorang laki-laki yang sedang mencari perhatiannya pada saat itu yang memberi nilai tersebut. Lobi-lobi cukup prihatin dengan pria yang memberinya angka 8, karena pria itu sudah berusia hampir 40 tahun, tentu saja berdasarkan referensi dan kompleksitas situasi yang dihadapinya maka angka 8 itu terucap gampang dari mulut gombalnya.

Sejujurnya Lobi-lobi merasa dirinya cukup cantik, cukup menarik karena hanya berdandan sedikit maka semua mata laki-laki akan menatapnya pada waktu dia berjalan melewati mereka. Perasaan ini sering dirasakan Lobi-lobi khususnya di dua tempat yang menjadi tempat favorit Lobi-lobi, kolam pancing dan warung kopi siang malam.

Kemudian perasaan cukup cantik ini juga telah teruji dengan cukup seringnya dia dihampiri lelaki yang sedang sendiri. Ada yang bertanya jam berapa, ada yang menanyakan nama dan tinggal dimana, bahkan pernah ada yang nekat membuntutinya sehingga Lobi-lobi harus segera turun di pasar dan menghilang di kerumunan pembeli dan penjual sayur-sayuran.

Ketika Lobi-lobi memutuskan untuk menjalani dan menghabiskan waktu dengan salah seorang lelaki yang sering berada disekitarnya, Lobi-lobi cukup sering ill feel hanya karena hal-hal yang absurd, misalnya laki-laki yang menanyakan dirinya sudah mandi apa belum? buatnya itu lucu karena laki-laki tersebut bukan bekerja di perusahaan sabun, sampo dan perusahaan air minum milik negara alias PAM.

Kemudian hal yang paling tidak bisa diterima Lobi-lobi adalah lelaki yang suka sms selamat pagi, selamat makan siang, selamat sore, selamat malam dan selamat tidur.. Sms-sms tersebut selalu mengingatkan Lobi-lobi pada makanan favoritnya, dia jadi lapar.. Bayangkan kalau sms tersebut diterimanya pada waktu dia mau tidur, selain merusak program dietnya, bagaimana dia harus keluar rumah mencari toko yang menjual wafer Selamat?

Boro-boro kalau yang mengsms itu mau membantunya. Hal ini pernah disampaikannya kepada salah satu pengirim sms selamat itu, tetapi sang pengirim sms hanya bertanya lirih.. 'Bagaimana kalau aku sms pakai bahasa Inggris saja?' Lobi-lobi sungguh bingung, apakah mungkin lelaki pasrah bersuara lirih di depannya ini sungguh menyukainya dan telah mencari tahu apa makanan favoritnya, apakah dia juga tahu kalau selalu ada Happydent di tasnya.

Lobi-lobi memutar otak sebentar, sepertinya dia harus dapat bernegosiasi sedikit, Happydent harganya cukup mahal, dia akan makin sering menghabiskan permen tersebut diluar waktu yang telah dijadwalkannya. Biasanya dia mengunyah permen karet itu sehabis makan, seperti kata iklannya di televisi, kan dia repot kalau harus bolak balik sikat gigi, apalagi kalau makan di restoran fast food kegemarannya. Aduh cin, di wastafel kfc sikat gigi..

Lobi-lobi melihat lelaki yang bukan tipenya itu semakin gelisah, sebentar-sebentar dia memutar-mutar kotak rokoknya. Hal itu menjengkelkan Lobi-lobi, karena lelaki itu memiliki 4 kotak rokok, satu mild, sebelahnya mentol, satu lagi kretek dan yang paling lucu adalah rokok berkotak hitam yang Lobi-lobi cuma bisa menebak-nebak rasanya apakah kopi atau cappucino..

'Bagaimana kalau kita berteman saja?' kata Lobi-lobi sambil terus memperhatikan kotak hitam itu, bisa jadi aromanya dark chocolate pikirnya. Lelaki dengan 4 kotak rokok itu melihat Lobi-lobi dengan pandangan sendu, seperti pandangan yang sering dilihat Lobi-lobi di televisi pada waktu seorang artis sinetron menatap wanita pujaannya di bawah sinar rembulan sambil bertanya 'maukah engkau menikah denganku?'

Lelaki itu mengernyitkan alisnya, sayang kedua alisnya berantakan dan sedikit, jadi kurang proporsianal begitu, hanya menambah kerutan di pelipisnya. Dia memutar-mutak kotak rokok rasa mentol di tangan kiri, tangan kanannya memegang rokok kretek yang masih mengepul. 'Bukankah selama ini kita sudah berteman?, kita baru jadian dua hari yang lalu, ketika kamu menunggu aku di stasiun kereta pukul satu..'

Akhirnya Lobi-lobi tersedu-sedu, 'Aku jadi teringat Galang Rambu Anarki, kasihan bapak dan ibunya..' Lelaki itu buru-buru mematikan rokok di tangan kanannya, dia segera mengambil tisu dan menyodirkannya ke Lobi-lobi, 'Dia sudah tenang, orangtuanya tabah, kita semua pasti mati. Hanya cara dan waktunya kita tidak tahu, jadi jangan bersedih.. Kematian bukan untuk ditangisi' katanya berusaha menenangkan Lobi-lobi.

Lobi-lobi mulai merasakan sesuatu yang aneh, ketika laki-laki itu bicara menghiburnya, sepertinya laki-laki itu mulai jatuh cinta padanya, tetapi karena Lobi-lobi ingat apa lirik Kata Pujangga yang dinyanyikan bang Haji, karena cinta jiwa gairah.. Berarti laki-laki ini bergairah menghiburnya karena cinta.

Lobi-lobi menarik nafas dan segera berdiri, 'sebaiknya aku pulang, jangan pernah menghubungiku lagi. kita tidak pernah saling mengenal kecuali di facebook seperti sebelumnya.' ucapnya sambil bergegas pergi, laki-laki itu diam tidak mengejarnya. Lobi-lobi tidak habis pikir dalam perjalanan pulangnya, bagaimana mungkin laki-laki itu tahu dia suka musik dangdut, ada poster bang Haji besar di kamar tidurnya.. Terlalu.

22 September, 2010

orang lain kelihatannya lebih beruntung

Alkisah di sebuah masa, hiduplah seorang perempuan cantik, menarik, early adopter new tech with asus tech yang punya kebiasaan susah bersyukur. Acap kali ketika semua masih berjalan baik-baik saja, dia mulai mencari hal-hal dimana orang lain kelihatan (dan mungkin bisa jadi memang sebenarnya begitu) lebih baik dari hidup dan apa yang dia telah miliki.

Sebutkanlah namanya Talitha Isaura Syalalala Hiphiphura, di jaman itu orang-orang punya kebiasaan memiliki nama panjang-panjang. Jadi untuk memudahkan memanggil seseorang mereka punya nama alias, istilahnya nama keren. jadi nama cantik yang dimiliki Talitha itu hanya digunakan untuk urusan formalitas ke pemerintah setempat, sehari-hari dia dipanggil Lobi-Lobi. Cukup keren dibandingkan teman sekompleks lainnya yang memiliki nama seperti Bawang Merah, Bawang Putih dan Bawang Bombay, sudah begitupun nasib mereka sedikit lebih menyedihkan karena memiliki ibu tiri.

Suatu hari Talitha alias Lobi-lobi sedang susah bersyukur kembali, hal ini dikarenakan dia melihat status facebook seorang yang dia tidak terlalu kenal tetapi ada dilist teman facebooknya yang berjumlah 4789. Dia masih memikirkan repotnya punya 2 akun oleh sebab itu request 1234 orang di friend requestnya masih dibiarkan begitu saja untuk jangka waktu yang dia sendiripun belum tahu.

Orang yang membuatnya dihinggapi perasaan tersebut itu menuliskan statusnya seperti berikut 'Tetapi bagaimana mungkin, membaca saja aku sulit..' Lobi-lobi kehilangan orientasi setelah melihat foto profil orang yang baru mengupdate status itu. Dia sedang berpakaian India dipaksa mirip dengan Kareena Kapoor, sedang dalam berpose duduk disamping Aamir Khan, Aamir Khan sendiri sedang membaca sebuah buku biru tebal.

Talitha Lobi-Lobi sesak napas, dipikirannya hanya ada pertanyaan yang tidak dia ketahui jawabannya. 'Tetapi bagaimana mungkin, dia bisa ke sana?' Lobi-lobi langsung melihat profil orang yang dia tidak terlalu kenal itu, dia bahkan lupa bagaimana mereka bisa berteman di facebook. Kesimpulan sementara adalah perempuan yang dia pikir dirinya mirip Kareena Kapoor itu adalah temannya teman arisannya dulu yang meng-addnya duluan.

Lobi-lobi berpikir dia lebih cantik dari perempuan itu, bahkan nama keren yang dipergunakan perempuan yang tidak dia terlalu kenal di facebook itu sama sekali tidak keren, namanya Pokpok Pisang. Apa hebatnya perempuan seperti ini bisa duduk disamping Aamir Khan? dan yang paling Lobi-Lobi tidak dapat terima adalah buku yang dibaca Aamir Khan itu judulnya kelihatan dituliskan dengan tulisan India!

Apa maksud Aamir Khan menunjukkan buku itu kepada Pokpok Pisang?

Begitulah, Lobi-lobi mulai menghabiskan waktu membaca profil dan wall facebook Pokpok Pisang. Dia berulang-ulang menggelengkan kepala ketika melihat Pokpok Pisang mengomentari status produser 3 Idiots Vidhu Vinod Chopra.. 'ah sok kali kau' celoteh Lobi-lobi, cuma bilang 'hihihiii' sajanya bisamu.

Tiba-tiba Lobi-lobi seperti mendapat serangan jantung yang lebih parah dari kondisi sesak nafas sebelumnya, ada komentar dari orang yang bernama Sharman Joshi juga di facebook Pokpok Pisang. Buru-buru melihat profil orang tersebut, dia tidak yakin sekaligus tidak percaya.. Bagaimana mungkin, Pokpok Pisang mengenal Vidhu Vinod Chopra dan Sharman Joshi sehingga dapat berteman facebook dengan mereka..

Dia berjuang keras meneruskan usahanya membaca wall facebook Pokpok Pisang, berulang-ulang tanpa bosan dia mengklik older post facebook Pokpok Pisang.. Akhirnya..

Matanya berkedip-kedip terharu, airmata yang hampir mengalir itu berusaha sekeras mungkin ditahannya, bisa bluber mascara yang hari ini digunakannya. Tidak waterproof seperti kata iklannya, dengan harga perbuah 5ribu mana mungkin waterproof benaran, biaya produksi sudah habis dipangkas untuk biaya promosi iklan dan artisnya.

Lobi-lobi berusaha tidak menangis. Dia sudah lega karena seperti yang diharapkannya, facebook Sharman Joshi itu palsu, profilnya tidak dibatasi aksesnya, feelingnya benar karena melihat Sharman Joshi cuma berteman dengan Pokpok Pisang saja.

Tiba-tiba koneksi internetnya menampilkan layar blank, Lobi-lobi mencoba refresh tapi yang muncul adalah pemberitahuan untuk memutuskan koneksi internet 3Gnya karena telah habis quota unlimitednya. Dia diminta untuk kembali mengakses dengan speed fakir miskin yang kelihatannya tidak pernah melewati angka 4 kbps.

Lobi-lobi tidak dapat menarik nafas lega dan bersyukur hari ini, seperti kata buku-buku best seller Pengembangan Diri hanya karena foto dan status Pokpok Pisang. Hal itu masih menyisakan pertanyaan klasik segenap manusia buatnya. 'Kenapa orang lain kelihatannya lebih beruntung?