18 July, 2008

Merenungi Hidup


Pelajaran yang aku baca dari blog seorang yang hanya aku kenal dari dunia maya dibawah, memberi kesegaran baru bahwa ketika kita dihadapkan dengan hidup yang harus memilih, proses pembelajaran yang trial dan error, sementara di lain sisi kita tidak memiliki kekuasaan absolut untuk menjadi penentu situasi maupun pilihan yang sesuai dengan keyakinan yang kita mau.. maka kita harus memilih merubah ke dalam..

Dia menyadarkanku (kembali) bahwa yang bisa kita sikapi dan kuasai adalah pilihan sikap dalam kondisi apapun, keselarasan keinginan dan kenyataan yang terjadi.. dan entah kenapa ketika memilih untuk menerima sepenuh hati, mengalir.. dan menerima total apapun yang diberikan Pemberi Hidup.

Bukan berarti tidak usaha atau sebagaimana pekerjaan lainnya, tapi acapkali memang target, keyakinan, usaha keras itu menjadi pekerjaan sia-sia yang menjaring angin.. Untuk menjaga keselarasan hidup, kedamaian hati, ketenangan pikiran, kesehatan fisik, semangat untuk menjalankan aktivitas setiap hari, harus menerima sepenuh hati apapun hasilnya nanti.

Selaras dengan konsep yang kemarin aku pelajari ketika dihadapkan dengan 2 pilihan.. Bahwa pilihan apapun itu, mempunyai kesenangan dan kesusahan sendiri masing-masingnya, bagaimana menyikapi kondisi itu dan menerimanya dengan ucapan syukur yang menjadi tanggung jawabku. Bagaimana punya keberanian untuk tetap menerima sepenuh hati hasil akhirnya, baik atau buruk, berhasil atau gagal, selesai atau tidak selesai pada akhirnya, dan itu aku lakukan diawalnya membuatku kembali merenungi hidup..

Maz 8 : 4 (8-5) apakah manusia, sehingga Engkau mengingatnya? Apakah anak manusia, sehingga Engkau mengindahkannya?

No comments:

Post a Comment

the cool visitor said :