08 July, 2008

kalau jodoh -konon- pasti kembali

Mengejar Si Dia Lagi
source : http://kompas.com/read/xml/2008/07/03/0910119/mengejar.si.dia.lagi

Kamis, 3 Juli 2008 | 09:10 WIB

Pada saat memutuskan untuk berpisah, Anda yakin bahwa segalanya sudah berakhir. Hubungan itu tinggal sejarah. Tapi di kemudian hari, perasaan cinta padanya begitu menggigit. Anda menginginkannya kembali. Apa yang harus dilakukan?

Pacaran sudah jalan dua tahun, dia sudah mengajak serius untuk menikah walau belum ada bahasan detail. Selama ini kelihatan hubungan oke-oke saja. Tahu-tahu, dia memutuskan untuk meninggalkan Anda. Mengusulkan untuk jalan sendiri-sendiri dulu. Dunia seperti hancur.

Putus itu pengalaman yang berat untuk dilalui. Terutama putus karena alasan yang tidak jelas, atau hanya akibat reaksi emosional sesaat. Jadi apa yang harus dilakukan? Kata putus sudah terucap. Hal pertama yang perlu Anda lakukan adalah menenangkan diri. Setelah kita selesai dengan histeria (biasanya makan waktu sekitar seminggu), duduk dan pikirkan apakah hubungan ini sungguh berarti untuk dipertahankan?

Jujur ya, jika sebenarnya Anda lebih baik tanpa dia, buat apa usaha balik? Tapi kalau ternyata penyebabnya hanya rintangan yang kita yakin bisa hadapi, masih mungkin untuk kita perjuangkan. Setelah itu, waktunya untuk merealisasikan rencana jadi tindakan.

1. BERSIKAP TENANG
Masalah terbesar lelaki adalah ego. Jika mantan mendengar Anda begitu sedihnya sampai menangis lima hari tanpa henti, enggak mau keluar rumah segala, bukannya merasa bersalah, dia malah bangga!

Jadi, jangan berikan dia kepuasan itu. Tunjukkan kalau dia bukanlah satu-satunya di dunia ini yang membuat hidup Anda ceria. Buktikan kalau Anda lebih dari mampu berfungsi normal tanpa dia. Ayo keluar rumah, bersenang-senang, get a life, you're a damn pretty chic! Pastikan dia tahu itu, entah lewat teman-temannya, Friendster, atau blog. Dia akan kacau. Itulah anehnya pria. Begitu dia tahu Anda bisa hidup tanpa dia, gantian dia yang merasa tidak bisa hidup tanpa Anda.

2. BERI JEDA
Usaha ini lebih berat kalau Anda di pihak yang memberi ultimatum putus. Beri Anda berdua waktu untuk berpikir ulang. Kalau Anda langsung minta balik, dia mungkin menolak. Biarkan dia yakin bahwa Anda punya argumentasi kuat ketika memutuskan hubungan. Bukan emosi sesaat. Buat dia menyadari kesalahannya dulu. Kalau dia benar-benar mencintai Anda, dia akan usaha untuk berubah.

3. JANGAN MENGEMIS
Jangan sampai Anda memohon minta dia balik. Anda akan mempermalukan diri sendiri di depan dia, dan semua orang akan tahu itu. Tenang saja, kalau jodoh - konon - pasti kembali. Tapi memang tidak akan terjadi dalam semalam. Beri dia ruang dan waktu, jangan memaksa dia mengambil keputusan apa pun. Kalau mulai merasa putus asa dan sedih, coba sampaikan salam kangen Anda dalam doa.

4. LIRIK DULU
Sekarang Anda sudah bebas, lho. Di luar sana masih banyak pria lain. Sambil menunggu Mr. Right berpikir, mengapa tidak lihat-lihat dulu apakah ada pria di luar sana yang berpotensi? Wah, jangan sampai Anda menyesal di kemudian hari. Menunjukkan minat pada laki-laki lain tidak hanya membuat dia cemburu, tapi juga akan menyibukkan waktu Anda. Peringatannya, jangan terlalu ekstrim, nanti dia malah kabur. Terlibat percakapan yang asyik dengan pria keren sudah cukup membuat dia kaget.

5. BERI PERHATIAN
Kalau ingin dia balik, "serang" di saat lemah. Di saat dia sedang drop karena pekerjaan, sakit, atau krisis keluarga. Di situ Anda masuk untuk memberi perhatian. Sebelumnya memang perlu kerjasama dengan orang lain yang bisa memberitahu Anda saat-saat dia butuh dukungan. Mungkin dengan menelepon adiknya, teman kantor, atau bahkan office boy kantor.

Berikan perhatian kita, tawarkan bahu untuknya menangis. Kalau kita sungguh-sungguh mencintainya, ini bukan akting. Dia akan tahu itu. Pria juga senang dibuat nyaman saat mereka sedang down. Dan dia akan menyadari kalau kita ternyata bisa diandalkan.

6. TAKE YOUR TIME
Apa pun pendekatan yang Anda lakukan, orang bilang hanya waktu yang bisa menyembuhkan kerusakan yang telah ditimbulkan. Sedapat mungkin, setelah tenang misal satu atau dua bulan, cobalah membicarakan hal ini berdua dengan baik-baik. Coba cari mengapa hubungan Anda sampai begitu. Tapi jangan sampai putus asa atau terlalu menunjukkan Anda ingin balik.

Cobalah perjuangkan lagi lewat menjalin pertemanan dengannya. Belajar untuk membangun kembali kepercayaan Anda berdua. Begitu Anda berdua tahu apakah ini yang diinginkan dari hubungan tersebut, segalanya akan kembali pada tempatnya. Anda bisa bersamanya lagi, dengan pondasi yang lebih kokoh.

No comments:

Post a Comment

the cool visitor said :