02 December, 2008

telemarketing dan pelanggan yg bosan

boleh-boleh saja menelepon saya untuk menginformasikan bahwa saya adalah pelanggan yang mendapatkan kesempatan karena track record saya baik untuk memperoleh dana tambahan karena pembayaran saya selalu tepat waktu, tapi apakah untuk tawaran yang sama mesti menelepon saya tiga kali sebulan ?

anda boleh pilih telepon ke rumah, kantor dan ke telepon seluler saya, walau saya tidak pernah merasa memberikan nomor-nomor itu untuk menerima tawaran kartu kredit tambahan, kredit tanpa agunan dan lainnya, mengapa tidak melalui tulisan saja di setiap billing bulanan seperti ketika menginformasikan berbagai tempat boleh ngutang lainnya.

saya keberatan ketika anda menghubungi kantor saya pada siang hari, rumah saya pada waktu malam dan telepon seluler saya setiap paginya untuk mengulangi hafalan yang sama, tanpa memberi saya waktu menjawab pertanyaan anda sendiri, saya sedang punya waktu tidak ?
please mbak or mas yang bersuara merdu (beda banget ama yang menelepon kalau tagihan telat bayar..), saya belum menjawab apa-apa anda sudah menjelaskan panjang lebar tanpa perlu mendengar jawaban saya..

saya bukannya ga mengerti susahnya telemarketing, beratnya target yang harus anda penuhi tiap bulannya, saya juga merupakan bagian dari kelompok kuli yang harus bekerja mirip kayak gitu.. bosannya anda mengulangi kalimat yang sama ke pelanggan yang tidak anda kenal, mungkin perasaan itu sama seperti keinginan saya menelan ganggang telepon yang saya gunakan ketika anda merayu saya untuk menambah terus koleksi kartu utang itu.

saya katakan tidak, anda tanya kenapa saya katakan tidak ?
saya katakan hanya karena tidak saja, anda malah menanyakan apakah boleh tahu alasan saya mengatakan tidak..
pertanyaan anda mengingatkan saya sama mantan pacar saya :D

mas/mbak yang baik dan bersuara merdu, saya bosan mengulangi kalimat yang sama seperti yang selalu saya ulangi setiap kali penelepon produk sejenis dari berbagai perusahaaan menghubungi saya sekian tahun..
saya bukannya sok, tetapi adakalanya sewaktu anda menelepon, selalu mengingatkan saya jumlah bunga-bunga yang saya bayarkan kalau memakai produk yang anda tawarkan itu, anda menggoda saya untuk memiliki jenis lain dari kartu kredit, kalau saya punya visa anda tawarkan mastercard, saya punya keduanya anda tawarkan kartu kredit tambahan, saya punya kartu kredit tambahan anda tawarkan kembali kartu kredit tambahan untuk orangtua saya..
50 x 2 mas/mbak..

saya bosan menanyakan mengapa perusahaan kaliber bank international menawarkan produk yang lebih dari puluhan kali saya tolak tanpa mengupdate systemnya, bukannya mas/mbak yang bilang bahwa memperoleh nama dan berbagai nomor telepon saya dari system..
bisakah memasukkan query didatabase itu untuk memfilter identity mana saja yang tidak berminat, sudah punya dua, sudah ditawari minggu ini, sudah dihubungi call center dari jakarta, sudah bilang tidak 10 kali tahun ini..
ya jelas dong bukan mas/mbak yang mengakses databasenya, tapi tuliskan sajalan pesan yang bolak balik saya bilang di report mas/mbak, kali-kali svp or adminnya iseng buat review hasil telemarketing setiap harinya.

ini bukan waktunya untuk mengembangkan semangat pantang menyerah dan sekedar tetap mencoba, tapi mengertilah bahwa saya sudah terganggu, sebagai pelanggan yang turut membayar biaya operasional yang mungkin anda gunakan untuk menelepon saya, saya menganggap pengeluaran itu sungguh tidak efektif dan membuat buruk image perusahaan, lebih baik digunakan untuk hadiah undian kita-kita saja..
coba hitung biaya interlokal yang anda gunakan untuk menghubungi ribuan calon pelanggan yang itu-itu melulu.. toh setahu saya selama 5 tahun jadi pemegang produk yang anda tawarkan perusahaan itu belum pernah mengadakan undian seperti itu, cuma rajin nambah saldo kartu saya sampai belasan juta padahal masih silver.. tau kan yg saya maksud :D

maaf saya buat kalimat saya yang aneh-aneh seperti :
  • tidak mbak, terimakasih lalu menutup telepon.
  • tidak tertarik, maaf lagi meeting lalu menutup telepon
  • aduh ini lagi-ini lagi, maaf mba belum pengen, lalu menutup telepon.
  • membiarkan mbak/mas panjang lebar ngomong dan saya jawab iya-iya saja, lalu setelah hampir 10 menit saya hanya menanyakan 'mas/mbak kok ga nanya saya tertarik atau tidak nih, biar ga buang-buang waktu dari tadi..'
  • menanyakan cuaca di jakarta sambil lalu
  • menanyakan sudah berapa lama bekerja di perusahaan ini
  • menanyakan hitung-hitungan bunga belanja dan tarik tunai sampai mas/mbak pusing sendiri
  • menanyakan kenapa saya dihubungi lagi dan lagi dan lagi..
  • menanyakan apakah systemnya belum diupdate dengan menandai saya sebagai pelanggan yang memang tidak tertarik dengan kartu tambahan lainnya..
  • menanyakan jumlah point yang saya miliki, lalu menunggu dia menyambungkan saya ke customer service yang ngurusin itu atau menjelaskan bahwa mereka tidak bisa mendapatkan informasi dari system mereka karena beda kantor :D
  • menanyakan saldo kartu kredit saya lalu menunggu dia memberikan nomor telepon call center bank tersebut
  • menanyakan apakah pembayaran kartu kredit saya bulan ini sudah diterima lalu menunggu dia memberikan nomor telepon call center bank tersebut
  • kenalan kalau yang nelepon saya perempuan, apalagi orang batak dan segera mengakhiri pembicaraan kalau mereka malah nanyain nama dan nomor telepon kenalan lain buat direferensiin, kalau laki-laki suka males karena ntar dia naksir
  • menggantung atau meletakkan telepon itu begitu saja kalau bener-bener lagi jengkel
  • minta maaf dan mengucapkan selamat hari senin kalau hari senin, selasa kalau hari selasa dst
  • menanyakan jenis kartu apakah yang akan saya dapatkan karena sudah bosan sebagai pemegang kasta paling rendah jenis kartu utang itu, walau mereject tawaran untuk mengganti gold sekian kali dan ga mungkin punya platinum
  • menanyakan jam berapa
  • menanyakan kurs
  • dst

demikianlah kisah saya sebagai pelanggan yang bosan, mungkin ga bakalan begini kalau yang nelepon itu bilang saya memenangkan undian begitu..

1 comment:

  1. permisi mas, tulisannya saya link ke grup "Hentikan Kegiatan Telemarketing Kartu Kredit" di Facebook ya :)

    Ini alamat grup nya: http://www.facebook.com/group.php?gid=331520774172

    silahkan bergabung dan undang teman-teman lainnya yang senasib dengan kita, sudah muak diganggu oleh para telemarketer! :D

    ReplyDelete

the cool visitor said :