01 December, 2008

sudah sejauh mana ?

me    : Halo pagi, Pt. (hai om :)..
dia    : hai pagi mbak, saya dari .. (salah satu badan usaha plat merah), saya mau bicara sama bapak xxx (menyebutkan nama atasan saya yang berada di kantor pusat)
me    : oh mengenai surat itu ya mbak, (maklumlah sebagai opisgirl saya tahu sebagian besar berita dan kepentingan yang beredar di kantor operasi ini) kalau bapak sih ga pernah di Medan, memangnya kemarin sudah bicara dengan bapak langsung ya mbak?
dia    : sudah mbak, saya mau menanyakan sudah sejauh mana surat yang saya kirimkan kepada bapak xxx.. surat itu saya kirimkan di bulan november.

aku tertegun, nih mbak-nya pasti orang medan :)
masakan nanya surat yang berisi permintaan buat menjadi sponsor  dengan memasang iklan di produk tahunan mereka kepada bos saya seperti itu :D
sejauh mana ? apa ga ada kalimat yang lebih enak didengar di telinga anak buah semacam saya yang memuja bos saya yang baik dan ganteng itu..
misalnya 'mbak, saya mau nanya mengenai surat yang kami kirimkan, bisa dibantu ditanyakan ke bapak xxx ga mbak? or 'ini mbak, mau nanya mengenai surat permohonan buat sponsor, sudah dekat nih waktunya..' or gimana gitu ya biar nyaman, kalau ditanyakan sejauh mana... 
ku tadinya mau nyanyi 'sejauh timur dari barat.... oh jauh banget gitu loh :D
mungkin karena dia tahu saya opisgirl gitu ya.. baiklah..
me    : mbak, kalau bapak-nya memang ga pernah di Medan, kemarin sayakan sudah pernah bilang sama mbak yang pernah nelepon kesini, kalau surat itu saya kirimkan ke pusat dan ditujukan kepada bapak xxx yang nantinya memberi keputusan.
dia    : loh kok saya ga pernah diberi tahu kalau bapak itu memang di Jakarta?

Ya saya terdiam.. pertama pertanyaannya naif banget (kok saya ga pernah diberitahu ? maksoed loe... ) dan kedua kalau sudah bicara dgn bapak bos saya tersebut berarti sudah nelepon ke Jkt dong.. lagian aneh juga mendengar gaya bicara dan susunan kalimat yang sepertinya terbalik begini, masakan minta sponsor ke perusahaan seperti ini, yang minta bantuan kok heran melulu ama yang dimintai bantuan.. sungguh perusahaan ini juga bukanlah termasuk customer si om secara langsung :D
ada beberapa kemungkinan menurutku, kalau dulu mbaknya ga kerja di debt collector kartu kridit, bisa jadi biasa ngurusin sanksi hihihihi, lagian saya kuatir juga jangan-jangan ibu ini termasuk salah satu sekretarisnya direktur or kepala bagian or emang kepala bagian sendiri.. hi.. serem.. or pegawai baru kali ya..
me    : mbak, kalau pernah bicara dengan bapak xxx, berarti mbak sudah nelepon ke Jkt, ini saya kasih nomor jakarta lagi ya... kosong dua satu, enam lima puluh sekian sekian..
dia    : eh sebentar, pelan-pelan mba..
me    : kosong dua satu
dia    : oke
me    : enam lima puluh
dia    : iya
me    : lima delapan.. sengaja lambat-lambat
dia    : oke
me    : dua sembilan
dia    : oke.. cuma satu nomer ya?
me    : itu hunting mbak.. speechless dia kata kantor apa rumah nih nanya kok segitunya hihihi :D
dia    : makasih ya, pagi. tutup telepon..  pagi pagi jawab dalam hati..

mbak yang aneh :D 

No comments:

Post a Comment

the cool visitor said :