15 December, 2008

count down pemilu

gambarnya dari sini
ada hal yang jadi hiburan baru untuk musim persiapan pemilu, pemilihan caleg dari banyaaaaak partai itu.. ya kalau di televisi kan tinggal ganti chanel, kalau di jalan dimana aja ada..
setiap dalam perjalanan, baik pergi atau pulang kerja, atau pas lagi ada keperluan keluar kantor, sekarang aja udah ga terhitung lagi, itupun kita masih bisa menghitung baru berapa partai yang mengenalkan calegnya, nanti 2009.. 44 partai dengan lebih 11.000 caleg itu akan mewarnai bumi pertiwi dengan berbagai spanduk, reklame, brosur dan iklan.

lucu juga melihat foto-foto tersebut, semua caleg tersebut tersenyum, moga aja ntar kalau ga terpilih masih bisa tetap senyum ya bapak/ibu..
saya sih happy-happy saja, sama seperti saluran media yang dilimpahi iklan, banyaknya order spanduk, kaos, pin or segala macem atribut partai.. dimana-mana dipenuhi gambar orang-orang tersenyum.. duh lima tahun sekali kejadian seperti ini..

btw teringat saya milih apa 5 tahun yang lalu di pemilu, suka-suka saya dong.. saya ga mau milih satu partai saja, rugi.. toh tiap partai itu juga harus berkoalisi dan nantinya juga share power dengan temen2nya main.. saya bagi2 saja duluan sendiri :D

untuk pemilihan anggota dewan dari 3 kertas yang harus dicoblos dulu,
saya mulai dari caleg DPR RI saya coblos partai Demokrat, kenapa ? karena saya terpesona oleh figur SBY.
kertas kedua untuk caleg DPRD Provinsi saya pilih PDS, kenapa ? karena ada tulisan yang saya ingat bener 'keharusan' memilih partai ini, saya takut salah karena tidak memilih partai yang bervisi dan misi yang sesuai dengan agama yang saya anut, lagian ketua umumnya adalah Hutasoit, amang tahe marga saya itu..
saya tidak berani mengambil resiko :D
kertas terakhir untuk caleg DPRD Kota milih satu partai yang namanya sama dengan aplikasi yang dibuat dan disupport oleh perusahaan saya,
PIB, nama itu menjadi rhema bagi saya, sungguh terkesan dan sayapun menetapkan pilihan itu tanpa harus menyesuaikan visi dan misi atau mengenal calon legislatifnya, pokoknya harus itu.. soalnya tiap hari saya menyebutkan singkatan itu hehehe

kemudian untuk pemilu presiden dan wakil presiden, saya turut bergembira karena pilihan saya merupakan pemenang pemilihan waktu itu.

tahun ini bosan lihat pemboroson apbn yang selalu diulangi dengan lebih parah setiap lima tahunnya, dan televisi lagi sibuk menayangkan berbagai diskusi yang membahas topik fatwa golput itu haram.


beberapa teman bercakap-cakap (siap ngbahas inpotainment kan cocoknya politik, biar dikirain agak smart gt loh.. agak sih..) dan bilang 'golput itu dosa',
saya cuma ketawa dan bilang selagi ga ada tertulis di kitab suci sudahlah, ga usah ditambah-tambahi.. dan karena menyadari pembicaraan kita diluar zona netral, persepsi dan wawasan politik saya yang sedikit, dan pilihan individu masing-masing adalah hak absolut yang dilindungi undang-undang, topik dikembalikan ke pembahasan sebelumnya.. gambar itu dari sini, gambar yang lucu karena Tuhan identik dengan golongan putih kan :D
itu tempat saya mengetahui sejarahnya golput yang telah ada sejak tahun 1970-an dan alasan - alasan mengapa orang memilih golput.. berikut cuplikannya dari sini

Jika merunut ”sejarah golput”, fenomena golput polos yang emoh ”memilih” warna kuning Golkar, merah (Partai Demokrasi Indonesia), dan hijau (Partai Persatuan Pembangunan) sebenarnya sudah ada sejak tahun 1971, yang dimotori Arief Budiman, Julius Usman, dan Imam Walujo Sumali. Menurut pandangan kaum muda saat itu, nilai dan prinsip demokrasi tidak ditegakkan dan dicerminkan dalam aturan main Pemilu 1971.

Kekecewaan demikian diwujudkan dengan membuat gambar segi lima atau pentagon bergaris hitam, namun dasarnya warna putih sebagai identitas politiknya. Simbol inilah yang dikampanyekan intensif di kalangan tertentu warga perkotaan. Meski upaya memilih ”putih” itu hasilnya tidak signifikan pada Pemilu 1971, gejala ”peng-golput-an” tetap berlangsung pada pemilu selanjutnya.

terserah orangnya dong mau pilih yang mana, janganlah dicampur adukkan dengan agama, tidak memilih juga adalah proses dalam demokrasi.. hidup demokrasi !

No comments:

Post a Comment

the cool visitor said :