23 September, 2010

terlalu

Talitha alias Lobi-lobi adalah perempuan dengan skala 8, itu kalau diberi penilaian berskala dengan range 1-10. Bukan dia yang mengatakannya, seorang laki-laki yang sedang mencari perhatiannya pada saat itu yang memberi nilai tersebut. Lobi-lobi cukup prihatin dengan pria yang memberinya angka 8, karena pria itu sudah berusia hampir 40 tahun, tentu saja berdasarkan referensi dan kompleksitas situasi yang dihadapinya maka angka 8 itu terucap gampang dari mulut gombalnya.

Sejujurnya Lobi-lobi merasa dirinya cukup cantik, cukup menarik karena hanya berdandan sedikit maka semua mata laki-laki akan menatapnya pada waktu dia berjalan melewati mereka. Perasaan ini sering dirasakan Lobi-lobi khususnya di dua tempat yang menjadi tempat favorit Lobi-lobi, kolam pancing dan warung kopi siang malam.

Kemudian perasaan cukup cantik ini juga telah teruji dengan cukup seringnya dia dihampiri lelaki yang sedang sendiri. Ada yang bertanya jam berapa, ada yang menanyakan nama dan tinggal dimana, bahkan pernah ada yang nekat membuntutinya sehingga Lobi-lobi harus segera turun di pasar dan menghilang di kerumunan pembeli dan penjual sayur-sayuran.

Ketika Lobi-lobi memutuskan untuk menjalani dan menghabiskan waktu dengan salah seorang lelaki yang sering berada disekitarnya, Lobi-lobi cukup sering ill feel hanya karena hal-hal yang absurd, misalnya laki-laki yang menanyakan dirinya sudah mandi apa belum? buatnya itu lucu karena laki-laki tersebut bukan bekerja di perusahaan sabun, sampo dan perusahaan air minum milik negara alias PAM.

Kemudian hal yang paling tidak bisa diterima Lobi-lobi adalah lelaki yang suka sms selamat pagi, selamat makan siang, selamat sore, selamat malam dan selamat tidur.. Sms-sms tersebut selalu mengingatkan Lobi-lobi pada makanan favoritnya, dia jadi lapar.. Bayangkan kalau sms tersebut diterimanya pada waktu dia mau tidur, selain merusak program dietnya, bagaimana dia harus keluar rumah mencari toko yang menjual wafer Selamat?

Boro-boro kalau yang mengsms itu mau membantunya. Hal ini pernah disampaikannya kepada salah satu pengirim sms selamat itu, tetapi sang pengirim sms hanya bertanya lirih.. 'Bagaimana kalau aku sms pakai bahasa Inggris saja?' Lobi-lobi sungguh bingung, apakah mungkin lelaki pasrah bersuara lirih di depannya ini sungguh menyukainya dan telah mencari tahu apa makanan favoritnya, apakah dia juga tahu kalau selalu ada Happydent di tasnya.

Lobi-lobi memutar otak sebentar, sepertinya dia harus dapat bernegosiasi sedikit, Happydent harganya cukup mahal, dia akan makin sering menghabiskan permen tersebut diluar waktu yang telah dijadwalkannya. Biasanya dia mengunyah permen karet itu sehabis makan, seperti kata iklannya di televisi, kan dia repot kalau harus bolak balik sikat gigi, apalagi kalau makan di restoran fast food kegemarannya. Aduh cin, di wastafel kfc sikat gigi..

Lobi-lobi melihat lelaki yang bukan tipenya itu semakin gelisah, sebentar-sebentar dia memutar-mutar kotak rokoknya. Hal itu menjengkelkan Lobi-lobi, karena lelaki itu memiliki 4 kotak rokok, satu mild, sebelahnya mentol, satu lagi kretek dan yang paling lucu adalah rokok berkotak hitam yang Lobi-lobi cuma bisa menebak-nebak rasanya apakah kopi atau cappucino..

'Bagaimana kalau kita berteman saja?' kata Lobi-lobi sambil terus memperhatikan kotak hitam itu, bisa jadi aromanya dark chocolate pikirnya. Lelaki dengan 4 kotak rokok itu melihat Lobi-lobi dengan pandangan sendu, seperti pandangan yang sering dilihat Lobi-lobi di televisi pada waktu seorang artis sinetron menatap wanita pujaannya di bawah sinar rembulan sambil bertanya 'maukah engkau menikah denganku?'

Lelaki itu mengernyitkan alisnya, sayang kedua alisnya berantakan dan sedikit, jadi kurang proporsianal begitu, hanya menambah kerutan di pelipisnya. Dia memutar-mutak kotak rokok rasa mentol di tangan kiri, tangan kanannya memegang rokok kretek yang masih mengepul. 'Bukankah selama ini kita sudah berteman?, kita baru jadian dua hari yang lalu, ketika kamu menunggu aku di stasiun kereta pukul satu..'

Akhirnya Lobi-lobi tersedu-sedu, 'Aku jadi teringat Galang Rambu Anarki, kasihan bapak dan ibunya..' Lelaki itu buru-buru mematikan rokok di tangan kanannya, dia segera mengambil tisu dan menyodirkannya ke Lobi-lobi, 'Dia sudah tenang, orangtuanya tabah, kita semua pasti mati. Hanya cara dan waktunya kita tidak tahu, jadi jangan bersedih.. Kematian bukan untuk ditangisi' katanya berusaha menenangkan Lobi-lobi.

Lobi-lobi mulai merasakan sesuatu yang aneh, ketika laki-laki itu bicara menghiburnya, sepertinya laki-laki itu mulai jatuh cinta padanya, tetapi karena Lobi-lobi ingat apa lirik Kata Pujangga yang dinyanyikan bang Haji, karena cinta jiwa gairah.. Berarti laki-laki ini bergairah menghiburnya karena cinta.

Lobi-lobi menarik nafas dan segera berdiri, 'sebaiknya aku pulang, jangan pernah menghubungiku lagi. kita tidak pernah saling mengenal kecuali di facebook seperti sebelumnya.' ucapnya sambil bergegas pergi, laki-laki itu diam tidak mengejarnya. Lobi-lobi tidak habis pikir dalam perjalanan pulangnya, bagaimana mungkin laki-laki itu tahu dia suka musik dangdut, ada poster bang Haji besar di kamar tidurnya.. Terlalu.

No comments:

Post a Comment

the cool visitor said :