22 September, 2010

orang lain kelihatannya lebih beruntung

Alkisah di sebuah masa, hiduplah seorang perempuan cantik, menarik, early adopter new tech with asus tech yang punya kebiasaan susah bersyukur. Acap kali ketika semua masih berjalan baik-baik saja, dia mulai mencari hal-hal dimana orang lain kelihatan (dan mungkin bisa jadi memang sebenarnya begitu) lebih baik dari hidup dan apa yang dia telah miliki.

Sebutkanlah namanya Talitha Isaura Syalalala Hiphiphura, di jaman itu orang-orang punya kebiasaan memiliki nama panjang-panjang. Jadi untuk memudahkan memanggil seseorang mereka punya nama alias, istilahnya nama keren. jadi nama cantik yang dimiliki Talitha itu hanya digunakan untuk urusan formalitas ke pemerintah setempat, sehari-hari dia dipanggil Lobi-Lobi. Cukup keren dibandingkan teman sekompleks lainnya yang memiliki nama seperti Bawang Merah, Bawang Putih dan Bawang Bombay, sudah begitupun nasib mereka sedikit lebih menyedihkan karena memiliki ibu tiri.

Suatu hari Talitha alias Lobi-lobi sedang susah bersyukur kembali, hal ini dikarenakan dia melihat status facebook seorang yang dia tidak terlalu kenal tetapi ada dilist teman facebooknya yang berjumlah 4789. Dia masih memikirkan repotnya punya 2 akun oleh sebab itu request 1234 orang di friend requestnya masih dibiarkan begitu saja untuk jangka waktu yang dia sendiripun belum tahu.

Orang yang membuatnya dihinggapi perasaan tersebut itu menuliskan statusnya seperti berikut 'Tetapi bagaimana mungkin, membaca saja aku sulit..' Lobi-lobi kehilangan orientasi setelah melihat foto profil orang yang baru mengupdate status itu. Dia sedang berpakaian India dipaksa mirip dengan Kareena Kapoor, sedang dalam berpose duduk disamping Aamir Khan, Aamir Khan sendiri sedang membaca sebuah buku biru tebal.

Talitha Lobi-Lobi sesak napas, dipikirannya hanya ada pertanyaan yang tidak dia ketahui jawabannya. 'Tetapi bagaimana mungkin, dia bisa ke sana?' Lobi-lobi langsung melihat profil orang yang dia tidak terlalu kenal itu, dia bahkan lupa bagaimana mereka bisa berteman di facebook. Kesimpulan sementara adalah perempuan yang dia pikir dirinya mirip Kareena Kapoor itu adalah temannya teman arisannya dulu yang meng-addnya duluan.

Lobi-lobi berpikir dia lebih cantik dari perempuan itu, bahkan nama keren yang dipergunakan perempuan yang tidak dia terlalu kenal di facebook itu sama sekali tidak keren, namanya Pokpok Pisang. Apa hebatnya perempuan seperti ini bisa duduk disamping Aamir Khan? dan yang paling Lobi-Lobi tidak dapat terima adalah buku yang dibaca Aamir Khan itu judulnya kelihatan dituliskan dengan tulisan India!

Apa maksud Aamir Khan menunjukkan buku itu kepada Pokpok Pisang?

Begitulah, Lobi-lobi mulai menghabiskan waktu membaca profil dan wall facebook Pokpok Pisang. Dia berulang-ulang menggelengkan kepala ketika melihat Pokpok Pisang mengomentari status produser 3 Idiots Vidhu Vinod Chopra.. 'ah sok kali kau' celoteh Lobi-lobi, cuma bilang 'hihihiii' sajanya bisamu.

Tiba-tiba Lobi-lobi seperti mendapat serangan jantung yang lebih parah dari kondisi sesak nafas sebelumnya, ada komentar dari orang yang bernama Sharman Joshi juga di facebook Pokpok Pisang. Buru-buru melihat profil orang tersebut, dia tidak yakin sekaligus tidak percaya.. Bagaimana mungkin, Pokpok Pisang mengenal Vidhu Vinod Chopra dan Sharman Joshi sehingga dapat berteman facebook dengan mereka..

Dia berjuang keras meneruskan usahanya membaca wall facebook Pokpok Pisang, berulang-ulang tanpa bosan dia mengklik older post facebook Pokpok Pisang.. Akhirnya..

Matanya berkedip-kedip terharu, airmata yang hampir mengalir itu berusaha sekeras mungkin ditahannya, bisa bluber mascara yang hari ini digunakannya. Tidak waterproof seperti kata iklannya, dengan harga perbuah 5ribu mana mungkin waterproof benaran, biaya produksi sudah habis dipangkas untuk biaya promosi iklan dan artisnya.

Lobi-lobi berusaha tidak menangis. Dia sudah lega karena seperti yang diharapkannya, facebook Sharman Joshi itu palsu, profilnya tidak dibatasi aksesnya, feelingnya benar karena melihat Sharman Joshi cuma berteman dengan Pokpok Pisang saja.

Tiba-tiba koneksi internetnya menampilkan layar blank, Lobi-lobi mencoba refresh tapi yang muncul adalah pemberitahuan untuk memutuskan koneksi internet 3Gnya karena telah habis quota unlimitednya. Dia diminta untuk kembali mengakses dengan speed fakir miskin yang kelihatannya tidak pernah melewati angka 4 kbps.

Lobi-lobi tidak dapat menarik nafas lega dan bersyukur hari ini, seperti kata buku-buku best seller Pengembangan Diri hanya karena foto dan status Pokpok Pisang. Hal itu masih menyisakan pertanyaan klasik segenap manusia buatnya. 'Kenapa orang lain kelihatannya lebih beruntung?

No comments:

Post a Comment

the cool visitor said :